Seorang korban luka ledakan bom di konser Ariana Grande di Manchester, Inggris dibantu berjalan pada Senin (22/5) malam. (Foto: dok. Free Malaysia Today)
Manchester, 26 Sya’ban 1438/23 Mei 2017 (MINA) – Sebuah ledakan terjadi di akhir konser penyanyi Amerika Ariana Grande di kota Manchester, Inggris, Senin (22/5) malam. Ledakan itu mengakibatkan 22 orang tewas dan melukai 59 lainnya.
Ledakan bunuh diri di acara yang dikunjungi oleh ribuan penggemar muda itu, disebut sebagai “insiden teroris” oleh kepolisian, pelaku diduga tewas di lokasi. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Ini menjadi serangan paling mematikan di Inggris sejak empat orang membunuh 52 orang dalam pengeboman bunuh diri di sistem transportasi London pada Juli 2005.
Mobil polisi, unit penjinak bom dan 60 ambulans dikerahkan ke lokasi kejadian di Manchester Arena setelah ledakan yang melanda di luar tempat saat para penonton konser mulai pulang.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Polisi mengatakan, mereka masih mengumpulkan informasi dan menyiapkan hot-line telepon untuk membantu warga menemukan orang yang dicintai.
“Sejauh ini 19 orang telah dikonfirmasi tewas dengan sekitar 50 lainnya luka-luka,” kata Ian Hopkins, Kepala Polisi Greater Manchester dalam sebuah pernyataan.
Para korban terluka dirawat di enam rumah sakit di Greater Manchester.
Insiden tersebut terjadi menjelang pemilihan umum 8 Juni mendatang. Pada Selasa (23/5) pagi, politisi Inggris mengatakan, mereka menangguhkan kegiatan kampanye hingga pemberitahuan lebih lanjut menyusul kejadian di Manchester. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur