Peshawar, MINA – Sedikitnya 32 orang tewas dan 150 orang terluka dalam ledakan di sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan.
Sebagian bangunan hancur, dan para pejabat mengatakan orang-orang terkubur di bawah reruntuhan. Saudi Gazette melaporkan, Senin (30/1/2023).
Penyebab ledakan belum diketahui, tetapi seorang pejabat mengatakan polisi menjadi sasaran dan sebagian besar dari mereka yang tewas adalah bagian dari kepolisian.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengecam keras itu.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Dalam sebuah pernyataan, Sharif mengatakan mereka yang berada di balik insiden itu “tidak ada hubungannya dengan Islam”.
Dia menambahkan: “Seluruh bangsa berdiri bersatu melawan ancaman terorisme.”
Ledakan itu terjadi saat salat Ashar di kota barat laut itu, sekitar pukul 13:30 (08:30 GMT), dekat perbatasan negara itu dengan Afghanistan.
Sebuah video yang beredar di media sosial dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan bahwa setengah dari tembok telah runtuh.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Masjid ditutupi batu bata dan puing-puing saat orang memanjat puing-puing untuk melarikan diri.
Operasi penyelamatan sedang berlangsung di dalam masjid dan “lebih banyak mayat telah dibawa keluar,” kata wakil komisaris kota Peshawar Shafiullah Khan.
“Saat ini prioritas kami adalah menyelamatkan orang-orang yang terkubur di bawah reruntuhan,” tambah Khan.
Mohammad Asim, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading, mengatakan, beberapa dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
“Ini situasi darurat,” tambah Asim.
Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar mengumumkan keadaan darurat, masih menerima korban luka dan menyerukan donor darah.
Di ibu kota, Polisi Islamabad mengeluarkan peringatan keamanan tinggi dan mengatakan keamanan di semua pintu masuk dan keluar kota telah ditingkatkan. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA