Tehran, MINA — Sebuah ledakan disebabkan oleh kebocoran gas tambang batu bara di Iran pada Ahad (24/9) bertambah menjadi 51 orang tewas, yang sebelumnya jumlah korban dilaporkan kantor berita resmi IRNA sebanyak 30 orang, PressTV melaporkan.
Ledakan terjadi pada Sabtu sekitar pukul 21:00 waktu setempat, saat sekitar 69 pekerja sedang berada di lokasi tambang. Disebutkan, kebocoran gas metana menyebabkan ledakan di dua blok tambang itu terjadi.
Javad Ghenaat, gubernur provinsi Khorasan Selatan, tempat lokasi tambang berada, menyatakan tim penyelamat sedang bekerja untuk menyelamatkan pekerja yang terjebak. “Kami sedang berupaya untuk menemukan sisa korban di bawah reruntuhan,” ujar Ghenaat kepada televisi pemerintah.
Televisi negara menyiarkan rekaman ambulans dan helikopter yang tiba di lokasi kejadian untuk mengangkut korban yang terluka ke rumah sakit. Rekaman video online dari IRNA menunjukkan beberapa jenazah korban yang masih mengenakan pakaian kerja dibawa keluar dari lokasi tambang.
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Menteri Dalam Negeri Iran, Eskandar Momeni, yang berada di lokasi kejadian, menyebut ledakan disebabkan oleh kondensasi gas di tambang tersebut. “Operasi penyelamatan bisa berlangsung hingga esok hari, Senin,” ujarnya.
Presiden Masoud Pezeshkian, sebelum berangkat ke Sidang Umum PBB di New York, menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban dan memerintahkan penyelidikan atas insiden mematikan tersebut.
“Sayangnya, kami mendapat kabar terjadi kecelakaan di salah satu tambang batu bara di Tabas, dan sejumlah rekan senegara kami kehilangan nyawa. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang terhormat,” kata Pezeshkian.
Pemerintah Provinsi Khorasan Selatan telah mengumumkan tiga hari masa berkabung untuk menghormati para korban ledakan tambang. Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref, mengatakan pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan memastikan langkah darurat segera diambil.
Baca Juga: Ribuan Pengungsi Kembali ke Suriah setelah Jatuhnya Assad
Insiden ini menjadi yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Iran. Pada 2017, ledakan di tambang Azad Shahr, Iran utara, menewaskan 43 pekerja dan memicu kemarahan publik terhadap pemerintah karena kurangnya pengawasan di tambang-tambang batu bara.[An]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Klaim Dataran Tinggi Golan akan Jadi Milik Israel Selamanya