SETIAP manusia pasti pernah merasa lelah. Entah karena tekanan hidup, pekerjaan yang tak kunjung selesai, masalah keluarga, atau impian yang terasa makin menjauh. Namun, satu hal yang perlu kita ingat: lelah itu manusiawi, menyerah itu pilihan. Dan kamu, sebagai pejuang hidup, selalu punya pilihan untuk bangkit lagi.
Kita hidup di dunia yang tidak selalu ramah. Kadang kita sudah berjuang sekuat tenaga, namun hasilnya belum juga terlihat. Air mata sudah kering, doa-doa terus melangit, tapi kenyataan tak juga berubah. Dalam momen-momen seperti itu, kita sering tergoda untuk menyerah. Tapi tunggu dulu—ingat bahwa setiap orang sukses pun pernah ada di titik itu. Mereka bukan tidak pernah lelah, mereka hanya tidak membiarkan lelah itu mengakhiri langkahnya.
Jangan remehkan proses. Tidak ada cerita sukses tanpa perjuangan yang menyakitkan. Seorang petani tidak bisa panen esok hari setelah menanam hari ini. Ada proses menyemai, merawat, menunggu. Bahkan, tidak jarang hama datang, badai menerjang, dan gagal panen pun bisa terjadi. Tapi apakah mereka berhenti menanam? Tidak. Karena mereka tahu, satu-satunya cara untuk tetap punya harapan adalah dengan terus berusaha.
Begitu pun dengan kita. Saat dunia terasa berat, istirahatlah sejenak. Tangisilah luka itu. Peluk dirimu sendiri, dan katakan: “Aku sudah sejauh ini. Aku tidak akan menyerah sekarang.” Istirahat bukan berarti gagal. Justru dengan istirahat, kita sedang memberi tubuh dan hati ruang untuk pulih dan menguat.
Baca Juga: Disiplin dan Tekun, Kunci Menjadi Pribadi Produktif
Ingat juga bahwa tidak semua perjuangan harus dilakukan sendiri. Allah tidak menciptakan kita untuk kuat sendirian. Ceritakan keluh kesahmu pada-Nya dalam sujud. Dan jika memungkinkan, rangkul sahabat, keluarga, atau siapa pun yang bisa menguatkanmu. Kadang, sekadar pelukan atau kalimat sederhana seperti “Kamu hebat” bisa menjadi obat luar biasa.
Ada saat-saat ketika mimpi tampak seperti ilusi. Ketika perjuangan terasa sia-sia. Tapi percayalah, tidak ada usaha yang benar-benar sia-sia. Mungkin hasilnya belum sekarang. Mungkin bentuknya berbeda dari yang kamu bayangkan. Tapi selama kamu terus berjalan, kamu sedang mendekat ke arah yang lebih baik.
Jangan bandingkan perjalananmu dengan orang lain. Kita semua punya waktu dan jalur masing-masing. Fokus pada dirimu, pada langkah-langkah kecil yang kamu ambil setiap hari. Karena satu langkah lebih dekat lebih baik daripada seribu keluhan tanpa gerak.
Pejuang hidup sejati bukanlah mereka yang tidak pernah jatuh, tapi mereka yang selalu memilih untuk bangkit setiap kali terjatuh. Kamu pejuang itu. Kamu layak untuk berhasil. Kamu berhak bahagia. Jangan biarkan rasa lelah mencuri masa depan yang sedang kamu bangun dengan susah payah.
Baca Juga: Optimisme Menuju Sukses, Rahasia Orang-Orang Hebat
Lelah boleh. Menangis pun boleh. Tapi menyerah? Jangan. Dunia ini masih butuh cahaya dari perjuanganmu.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Idul Adha Sudah Dekat, Ini Ciri-Ciri Hewan yang Layak Qurban