Jakarta, MINA – Greenpress Indonesia mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan dua jurnalis Al Jazeera, Anas Al-Sharif dan Mohammed Quraiqa, di depan Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, Ahad (10/8). Serangan itu juga membunuh dua juru kamera, Ibrahim Zaher dan Moamen Aliwa, seorang asisten Mohammed Noufal, serta dua warga sipil lainnya.
“Ini sudah genosida dan krisis kemanusiaan. Menargetkan wartawan yang mempertaruhkan nyawa untuk mengungkap realitas di Gaza adalah kejahatan perang,” tegas Direktur Eksekutif Greenpress Indonesia, Igg Maha Adi, Selasa (12/8).
Anas Al-Sharif, jurnalis yang dikenal berani di garis depan, sempat menulis pesan terakhir: “Jika Anda membaca ini, berarti Israel telah berhasil membunuh saya dan membungkam suara saya.”
Sekretaris Jenderal Greenpress, Marwan Aziz, menyerukan dunia internasional untuk bersatu menghentikan blokade ilegal Israel.
Baca Juga: Prakiraann Cuaca Jakarta Hari Ini: Waspada Hujan Petir
“Blokade ini adalah hukuman kolektif yang memutus pasokan makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan,” ujarnya.
Greenpress menegaskan, serangan ini bagian dari pola sistematis penargetan jurnalis di Gaza. Sejak perang pecah, lebih dari 180 jurnalis tewas menjadikan konflik ini salah satu yang paling mematikan bagi insan pers dalam sejarah modern. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Influencer Indonesia Luncurkan Petisi Desak Aksi Diplomatik Hentikan Genosida di Gaza