Kuala Lumpur, 8 Muharram 1438/9 Oktober 2016 (MINA) – Lembaga kemanusiaan se-ASEAN pada Ahad (9/10) menyerukan seluruh pihak yang terlibat perang di Suriah untuk hentikan perang guna menyelamatkan rakyat tidak bersalah yang terombang ambing di dalamnya.
Para aktivis kemanusiaan dari negara-negara ASEAN tersebut melakukan sebuah pertemuan darurat yang diberi tema “Stop The War In Syria” di Shah Alam, Malaysia, dalam rangka menyikapi parahnya kondisi di Suriah saat ini.
Menurut data yang mereka kumpulkan, setidaknya ada lima pihak yang mengontrol dan saling bertempur satu sama lain di Suriah, diantaranya, ISIS (Daesh), Jabhah Fath Syam, Pasukan Kurdi, grup-grup pemberontak, dan pasukan pemerintah.
“Untuk itu kami menyerukan kepada setiap pihak untuk menahan diri dan menghentikan setiap serangan yang mengakibatkan lagi korban sipil,” kata Muhammad Azmi Presiden lembaga kemanusiaan Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) Malaysia.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Hal serupa disampaikan pula oleh ketua Aqsa Working Group (AWG) Agus Sudarmaji yang hadir sebagai salah satu peserta, di mana Agus menyerukan semua pihak segera menghentikan perang. Dia menegaskan masalah yang dihadapi negara Muslim agar diselesaikan oleh negaranya sendiri tanpa melibatkan pihak luar.
Selain itu para delegasi kemanusiaan dari Thailand juga mengecam peperangan yang terjadi di Suriah. Mereka menggelar kampanye di media-media sosial guna melerai pertempuran antar sipil yang menyebabkan colateral damage (kerusakan beruntun) untuk rakyat.
Pertemuan yang berlangsung satu hari tersebut dihadiri delegasi lembaga kemanusiaan beberapa negara di ASEAN seperti AWG (Indonesia), MAPIM, SHURA, Salimah, Haluan dan Youth for Syria (Malaysia), Bapa Relief (Singapura), Friend of China For Rohingya (Cina), Peace and Justice Development (Kamboja), Council Networking Shaikul Islam (Thailand). Juga beberapa perwakilan dari Palestina, Namibia, dan Inggris hadir pada kesempatan tersebut.(L/K01/R04)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)