Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LEMBAGA PERIKLANAN INGGRIS LARANG IKLAN ISRAEL

Rendi Setiawan - Rabu, 4 Maret 2015 - 16:58 WIB

Rabu, 4 Maret 2015 - 16:58 WIB

727 Views

Panoraman keindahan Kota Tua Al-Quds. (Foto: Press Tv)
Panoraman keindahan Kota Tua <a href=

Al-Quds. (Foto: Press Tv)" width="300" height="169" /> Panoraman keindahan Kota Tua Al-Quds. (Foto: Press Tv)

London, 13 Jumadil Awwal 1436/4 Maret 2015 (MINA) – Lembaga Pengawas Periklanan di Inggris (ASA), telah melarang iklan pariwisata Israel yang merujuk ke Kota Al-Quds (Yerusalem) sebagai bagian dari Israel.

Iklan sesat yang menggambarkan panorama Kota Al-Quds dengan teks yang mengatakan ‘Israel memiliki semuanya’ yang sebelumnya diluluskan ASA saat ini telah dilarang, Press Tv melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan, Rau (4/3).

ASA mengatakan,  iklan tersirat dari situs warisan dunia UNESCO adalah bagian dari wilayah Israel dan bukan merupakan bagian dari wilayah Palestina yang diduduki, adalah menyesatkan dan sangat bertentangan dengan keadaan sebenarnya.

Setelah muncul komplain dari berbagai pihak, ASA memutuskan, iklan tersebut menyesatkan dan melarang masyarakat untuk menyebarluaskannya.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

“Oleh karena itu kami melarang peredaran iklan yang menyesatkan konsumen, di mana dalam iklan itu disebutkan bahwa Kota Tua Al-Quds adalah bagian dari Israel,” kata pengawas.

Palestina sampai saat ini berusaha untuk menjadi sebuah negara merdeka di wilayah Tepi Barat, Timur Al-Quds dan Jalur Gaza yang terkepung dan menuntut Israel menarik diri dari wilayah Palestina yang diduduki.

Tel Aviv, bagaimanapun, telah menolak untuk kembali ke perbatasan sebagaimana perjanjian 1967 dan tidak bersedia untuk membahas masalah Al-Quds. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Rekomendasi untuk Anda