Al-Muhajirun, MINA – Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, telah selesai melaksanakan proses Penerimaan Santri Baru (PANSIBA).
Ketua pelaksana, Supardi kepada MINA, pada Rabu (30/6) mengatakan Lembaga Tahfidz Al-Qur’an (LTA) merupakan lembaga dengan peminat paling banyak.
“Pada tahun ini jumlah santri yang mendaftar program unggulan LTA meningkat dari tahun sebelumnya, jumlah data santri baru yang mendaftar LTA MA ada 41, dan LTA MTs ada 86,” ujarnya.
Jumlah peminat LTA berjumlah 121 santri dengan jumlah keseluruhan santri yang mendaftar dari PAUD sampai Madrasah Aliyah sejumlah 506.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Menurut Supardi, seleksi telah dilaksanakan pada 27 dan 28 Juni, hari pertama tes kemampuan bacaan Al-Qur’an, dan hari kedua tes hafalan yang ditentukan suratnya.
“Alhamdulillah sejumlah 121 santri dinyatakan lulus dengan dua kriteria. Kriteria pertama dinyatakan lulus, dan kedua dinyatakan lulus dengan beberapa ketentuan karena nilainya belum mencapai standar,” ujarnya.
Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah membuka pendaftaran santri baru mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Lembaga Tahfidz Al-Fatah (LTA), dan Lembaga Bahasa Asing (LBA) sejak 1 Februari sampai 26 Juni 2021.
Rois (Kepala Sekolah) LTA, Furqon Al-Hanif mengatakan, LTA merupakan lembaga dengan target capaian Tahfidz Al-Qur’an dan Halaqah Diniyyah.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
“Sejarah LTA tidak terlepas dari adanya dua lembaga, yaitu Tahfidzul Qur’an yang dimulai pada tahun 2005, dan Halaqah Diniyyah yang dimulai pada tahun 2010. Tahfidzul Qur’an adalah lembaga Pendidikan berbasis Al-Qur’an, di mana seluruh santri diharapkan dapat menghafal Al-Qur’an 30 Juz, sedangkan Lembaga Halaqah Diniyyah adalah lembaga pendidikan yang mengedepankan pembelajaran Diniyyah dengan target kemampuan menguasai Kitab Kuning,’’ katanya.
Lebih lanjut, Furqon mengatakan, pada Tahun Ajaran 2020 kedua lembaga ini digabungkan menjadi 1 Lembaga dengan nama LTA (Lembaga Tahfidz Al-Fatah). Targetnya, agar sama sama tercapai, baik itu hafalan 30 Juz juga kemampuan membaca kitab kuning dan dirosah Islamiyah lainnya seperti, bahasa Arab, nahwu Sharaf, fikih, Al-Jamaah (kemasyarakatan Islam), dan Tafsir.
Salah seorang santri baru LTA, Muhammad Zaim Rif’ad, mengungkapkan keinginannya membahagiakan kedua orang tua dengan menjadi penghafal Al-Qur’an.
“Alasan saya masuk LTA pingin membahagiakan orangtua karena Allah, harapannya juga dapat hafal Al-Qur’an 30 juz dan hadits, dan juga dapat pelajaran Islami” Ujarnya. (L/azk/B03/P1)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda
Mi’raj News Agency (MINA).