Myanmar, 12 Jumadil Akhir 1438/12 Maret 2017 (MINA) – Ashin Wirathu, biksu radikal Myanmar yang terkenal karena pernyataan-peryataan anti-Muslim, telah dilarang menyampaikan khotbah atau ceramah selama satu tahun oleh organisasi tertinggi agama Buddha di negara itu.
Langkah tegas Komite Negara Sangha Maha Nayaka ini belum pernah diambil sebelumnya terhadap Wirathu, yang kerap menyampaikan pidato bernuansa kebencian yang telah meningkatkan ketegangan antar agama di Myanmar.
Wirathu, seorang biksu yang pernah dijuluki oleh Majalah Time sebagai ‘wajah teror Buddha’, telah memimpin kampanye untuk pembatasan populasi Muslim Myanmar, menuliskan pidato hiperbolik yang memperingatkan bahwa Islam akan menguasai Myanmar.
Dalam pertemuan khusus biksu paling senior Komite Negara Sangha Maha Nayaka, Jumat (10/3), memutuskan untuk melarang semua ceramah-ceramah Wirathu. Demikan Al Jazeera melaporkannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“Karena ia telah berulang kali menyampaikan pidato bernuansa kebencian terhadap agama yang menyebabkan perselisihan komunal dan menghambat upaya untuk menegakkan supremasi hukum, biksu (Wirathu) dilarang menyampaikan ceramah di Myanmar selama satu tahun dari 10 Maret 2017 hingga 9 Maret 2018,” ujar Komite Negara Sangha Maha Nayaka dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Sabtu (11/3).
“Dia akan ditindak sesuai aturan hukum jika melanggar keputusan tersebu,” Sangha menambahkan, tanpa merinci bentuk hukuman yang dimaksud.
Aung San Win, Direktur Departemen Agama, mengonfirmasi keputusan tersebut tapi tidak merinci tindakan yang bakal diambil terhadap Wirathu, termasuk terakait komentar-komentarnya di media soasial.
Muslim membentuk sekitar 5% dari populasi Myanmar. Kerusuhan agama telah bergolak di negara itu dalam beberapa tahun terakhir, menewaskan puluhan orang–sebagian besar dari korban adalah Muslim.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Kekerasan terburuk terjadi di Rakhine tempat puluhan ribu orang Muslim etnik Rohingya melarikan diri dari tindakan keras militer pascaserangan mematikan di pos perbatasan polisi. (R11/P1)
Sumber-sumber:
http://www.aljazeera.com/news/2017/03/wirathu-silenced-myanmar-top-buddhist-body-170311141258664.html
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina