Kepulauan Seribu, MINA – Bupati Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu Husain Murad terus berupaya untuk melestarikan kepulauan yang menjadi wilayah kepemerintahannya tersebut.
Dalam sambutannya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu tahun 2019, Jumat (22/3), ia menyampaikan lima gerakan melestarikan kepulauan itu.
“Pulau Seribu adalah pulau yang penuh warna. Dengan warna ini kami mencoba mengisinya dengan gerakan-gerakan yang mengajak kepada masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan,” kata Husain.
Pertama, kata Husain, gerakan bersih-bersih. Gerakan ini dilakukan untuk bagaimana menciptakan pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu ini dapat bersih baik itu pantainya lautnya maupun daratnya.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Dengan adanya gerakan bersih-bersih ini diharapkan lingkungan menjadi bersih. Kami melakukan aktifitas ini setiap hari Jumat dengan menggunakan gerobak sampah bareng bersama-sama dengan masyarakat,” katanya.
Kemudian, kata dia, gerakan mempercantikan pulau yaitu dengan membuat pulau-pulau di Kepulauan Seribu menjadi lebih berwarna.
“Kami melakukan pengecatan-pengecatan, mohon izin perusahaan cat yang semula bersama-sama kami menata Danau Sunter, kemarin sempat kami Boyong ke Pulau Seribu untuk melakukan pengecatan di Pulau Seribu ini,” ujarnya.
Ketiga, gerakan menanam seribu Pohon Sukun. Husain mengaku hal itu sudah dilakukan sejak 28 Oktober lalu dan sempat dicatat oleh rekor MURI.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“Kemudian di samping penanaman Pohon Sukun, kami akan mengangkat Sukun sebagai ikon Kepulauan Seribu dengan mendiversifikasikan olahan pangan dari buah sukun ini,” katanya.
Keempat, gerakan sadar wisata. Husain menerangkan, gerakan ini juga dilakukan bersama-sama dengan kelompok-kelompok sadar wisata yang ada di masing-masing pulau.
“Gerakan ini dilakukan dengan mempercantik pulaunya, mengadakan lokasi untuk berfoto para pengunjung,” katanya.
Kelima, yakni gerakan pemberdayaan masjid dan gerakan ekowisata. Husain menegaskan, gerakan-gerakan tersebut dilakukan berkat kerjasama antara aparat maupun masyarakat di Kepulauan Seribu ini.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
“Meskipun belum terlihat signifikan hasilnya, paling tidak kami sudah memulai untuk bagaimana menggerakkan masyarakat melakukan aktivitas positif di Kepulauan Seribu ini yang sudah ditetapkan menjadi kawasan strategis pariwisata nasional,” katanya. (L/R06/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama