Rakhine, MINA – Setidaknya lima warga Muslim Rohingya, termasuk seorang anak, terbunuh dan beberapa lainnya terluka dalam bentrokan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar barat.
Anggota parlemen regional, Tun Thar Sein, mengatakan pada Ahad (1/3) pertempuran hari Sabtu pecah setelah pemberontak Tentara Arakan – kelompok etnis bersenjata yang mayoritas beragama Buddha – menyerang konvoi militer yang melewati daerah itu.
Tentara membalas dengan tembakan dan menembaki dua desa di wilayah yang bermasalah itu, tambah anggota parlemen itu, demikian Press TV melaporkan.
Kelima jenazah Muslim itu ditemukan sudah meninggal di kota Mrauk U. Diantara mereka ada seorang anak lelaki berusia 12 tahun yang terbunuh.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Ada beberapa laporan yang bertentangan tentang jumlah warga Rohingya yang terluka, antara enam hingga 11.
Laporan-laporan media mengutip seorang penduduk desa Rohingya yang tidak disebutkan namanya mengatakan, mayat-mayat tersebut terkena luka tembak.
“Lima Muslim tewas ketika mayat mereka ditemukan,” lapor Reuters mengutip penduduk desa itu. “Pemakaman mereka diadakan hari ini (Senin, 2/3).”
“Kami tidak bisa keluar dan kami tidak bisa pergi ke mana pun,” tambahnya. “Kami hanya tetap aman di desa kami. Jika ini terus terjadi, saya merasa seperti tidak ada harapan.”
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Militer Myanmar mengklaim bahwa pasukan dari kelompok etnik militan yang merekrut sebagian besar dari mayoritas Buddha Rakhine bertanggung jawab atas kematian tersebut.
Bertentangan dengan klaim militer, Khine Thu Kha, seorang juru bicara militan, yang menginginkan otonomi yang lebih besar bagi Negara Rakhine, menyalahkan pasukan pemerintah Myanmar atas jatuhnya korban sipil. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai