Manipur, MINA – Setidaknya lima orang, termasuk satu warga sipil, tewas imbas kekerasan antara dua komunitas etnis yang bertikai di negara bagian Manipur di timur laut India, menurut pihak berwenang.
Al Jazeera melaporkan, Manipur telah diguncang oleh kekerasan berkala selama lebih dari setahun antara suku Meitei yang sebagian besar beragama Hindu dan suku Kuki yang sebagian besar beragama Kristen karena masalah tunjangan ekonomi, pekerjaan pemerintah, dan kuota pendidikan.
Pengadilan telah memerintahkan pemerintah negara bagian untuk membagi keuntungan yang dinikmati oleh suku Kukis kepada suku Meitis, yang memicu ketegangan.
Bentrokan dan baku tembak baru terjadi pada Sabtu (7/9) di distrik Jiribam, yang terletak di perbatasan India dengan Myanmar.
Baca Juga: UNRWA Hadapi Krisis Pendanaan
“Pertempuran telah terjadi antara kelompok bersenjata dari kedua komunitas sejak pagi,” kata Krishna Kumar, Wakil Komisaris Jiribam.
Satu orang yang merupakan warga sipil, ditembak mati saat sedang tidur dan empat orang bersenjata lainnya tewas dalam baku tembak, kantor berita Press Trust of India melaporkan.
Sebagai negara bagian dengan penduduk 3,2 juta jiwa, Manipur telah terbagi menjadi dua wilayah kantong sejak konflik etnis dimulai pada bulan Mei 2023. Wilayah itu terdiri dari lembah yang dikuasai oleh mayoritas suku Meitei dan perbukitan yang didominasi suku Kuki.
Wilayah yang dikuasai suku Meitei dan Kuki dipisahkan oleh hamparan tanah tak bertuan yang diawasi oleh pasukan paramiliter federal.
Baca Juga: Pusat Kebudayaan Al-Quds Resmi Didirikan di Jakarta
Di tengah kekerasan tersebut, pemerintah negara bagian memerintahkan semua sekolah di negara bagian tersebut untuk tutup pada Sabtu (7/9) untuk melindungi keselamatan siswa dan guru. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hezbollah Serang Markas Mossad