Lima Pekerja Kemanusiaan Dibunuh di Nigeria, PBB “Terkejut dan Ngeri”

Kelompok-kelompok bantuan memberikan garis hidup yang vital bagi sekitar 7,9 juta orang yang menurut PBB membutuhkan bantuan mendesak di Negara Bagian Borno, Nigeria. (File: AFP)

Abuja, MINA – mengatakan, pihaknya “sangat terkejut dan ngeri” mengetahui pembunuhan lima pekerja bantuan oleh kelompok bersenjata tak dikenal di timur laut .

Pernyataan pada Rabu malam (22/7) oleh Edward Kallon, Koordinator Kemanusiaan PBB di Nigeria, mengikuti rilis sebuah video yang menunjukkan pembunuhan para yang diculik bulan lalu di Negara Bagian Borno.

Pemerintah Nigeria mengidentifikasi para korban sebagai karyawan Badan Manajemen Darurat Negara di negara bagian itu serta organisasi bantuan internasional Aksi Melawan Kelaparan (ACF), Komite Penyelamatan Internasional dan Rich International.

“Mereka adalah para telawan yang berkomitmen mengabdikan hidup mereka untuk membantu orang-orang yang rentan dan masyarakat di daerah yang sangat terpengaruh oleh kekerasan,” kata Kallon, demikian dikutip dari Al Jazeera.

Para pekerja bantuan diculik saat melakukan perjalanan di rute utama yang menghubungkan kota Monguno dengan ibu kota Negara Bagian Borno, Maiduguri.

Kallon mengatakan, dia terganggu dengan jumlah pos pemeriksaan ilegal yang didirikan oleh kelompok-kelompok bersenjata non-negara di sepanjang rute pasokan utama kawasan itu.

“Pos-pos pemeriksaan ini mengganggu pengiriman bantuan penyelamatan jiwa dan mempertinggi risiko bagi warga sipil yang diculik, dibunuh, atau dilukai, dengan pekerja bantuan semakin banyak ditargetkan,” katanya.

Timur laut Nigeria telah dirusak oleh operasi bersenjata selama satu dekade yang dipimpin oleh kelompok bersenjata Boko Haram yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat sekitar dua juta orang mengungsi dari rumahnya. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)