Semarang, MINA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat lima orang pemancing ikan diduga tenggelam akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk saat memancing di sekitar perairan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Selasa (19/8).
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Martanto mengatakan hingga Selasa malam dua pemancing telah ditemukan, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.
“Proses pencarian masih terkendala cuaca buruk. Gelombang tinggi dan angin kencang membuat tim penyelamat harus menghentikan sementara operasi pencarian,” ujarnya dalam keterangan pers.
Endro menjelaskan, insiden tersebut bermula ketika 12 pemancing berangkat menggunakan kapal menuju pintu masuk perairan Tanjung Emas pada Selasa pagi. Namun, saat dijemput kembali oleh pemilik kapal pada siang hari, hanya tujuh pemancing yang kembali, sementara lima lainnya dilaporkan hilang.
Baca Juga: KPK Dalami Dugaan Kuota Haji Tambahan untuk Anggota DPR
Menurutnya, para pemancing tersebut bukan berasal dari satu kelompok dan tidak saling mengenal, melainkan bertemu secara kebetulan untuk memancing di lokasi yang sama.
BPBD Semarang telah berkoordinasi dengan Basarnas, kepolisian, serta instansi terkait lainnya untuk mempercepat upaya pencarian. Namun, faktor cuaca masih menjadi kendala utama.
“Gelombang laut di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas saat ini cukup tinggi, mencapai 2–3 meter dengan angin kencang. Kondisi ini membahayakan keselamatan tim penyelamat di lapangan,” ujar Endro.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Jawa Tengah, termasuk di wilayah Semarang, akibat pengaruh angin muson timuran dan cuaca ekstrem di Samudera Hindia.
Baca Juga: Wartawan Senior: Tulisan Bernas Lahir dari Bacaan, Latihan, Diskusi dan Terima Kritik
Gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan utara Jawa, termasuk perairan Tanjung Emas, dalam beberapa hari terakhir. BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan wisatawan, untuk waspada dan menghindari aktivitas di laut saat kondisi gelombang tidak bersahabat.
Perairan Tanjung Emas Semarang dikenal ramai oleh aktivitas nelayan tradisional dan pemancing hobi. Namun, lokasi tersebut juga kerap dilaporkan rawan kecelakaan laut saat musim angin kencang dan gelombang tinggi.
Pihak keluarga korban kini masih menunggu hasil pencarian. Pemerintah Kota Semarang mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan mematuhi peringatan cuaca sebelum melakukan aktivitas di laut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah: Karya Jurnalistik Harus Berdasarkan Niat dan Tujuan Mulia