Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LIMA RELAWAN UCAP SYUKUR BISA KEMBALI KE GAZA

Rudi Hendrik - Ahad, 29 Juni 2014 - 08:24 WIB

Ahad, 29 Juni 2014 - 08:24 WIB

1037 Views

-RELAWAN AL-FATAH3
Relawan MER-C berpelukan dengan keluarga sebelum berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Gambar: Rudi/MINA)
Relawan <a href=

MER-C berpelukan dengan keluarga sebelum berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Gambar: Rudi/MINA)" width="300" height="225" /> Relawan MER-C berpelukan dengan keluarga sebelum berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Gaza, Palestina. (Gambar: Rudi/MINA)

Jakarta, 30 Sya’ban 1435/28 Juni 2014 (MINA) – Lima orang relawan pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia,  Ir. Abu Fikri (Bogor), Karidi (Wonogiri), Luthfi Paimin (Kalimantan), Abdul Aziz (Jambi) dan Tata Lukita (Bandung) kini menuju Gaza bersama 10 relawan baru lainnya.

Mereka menyatakan rasa syukurnya kepada Allah atas kesempatan bisa kembali lagi ke Jalur Gaza yang terblokade hingga kini.

MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) pada Sabtu pagi (28/6) memberangkatkan 15 relawan untuk etape ketiga, di mana lima di antaranya merupakan relawan yang berangkat pada etape kedua sebelumnya.

“Saya sangat bersyukur kepada Allah Ta’ala, karena bisa menjadi salah satu bagian dari inti perjuangan ini, yaitu pembebasan Masjid Al-Aqsha,” kata Abu Fikri yang memimpin tim etape ketiga itu, merujuk pada misi akhir dari pengiriman para relawan dan pembangunan rumah sakit di Gaza.

Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat

Dengan berjuang di Gaza, meskipun dalam bentuk membangun rumah sakit, Abu Fikri mengaku bisa merasakan kondisi perjuangan bersama rakyat dan bangsa Palestina di sana.

Sementara Karidi mengungkapkan bahwa kesempatan kedua pergi ke Gaza ia anggap sebagai bentuk pemuliaan Allah terhadapnya.

“Ketika ditawarkan untuk berangkat lagi ke Gaza, saya merasa ini adalah cara Allah memuliakan saya. Seandainya kesempatan ini tidak jadi saya ambil, saya takut Allah tidak jadi memuliakan saya,” katanya kepada MINA menjelang keberangkatan dari bandara.

“Pada keberangkatan yang kedua ini, awalnya isteri kurang setuju, semuanya kurang mendukung, namun pada akhirnya semua menyetujui,” tambahnya.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Rasa syukur pun diucapkan oleh Luthfi. “Mudah-mudahan keberangkatan yang kedua ini bisa lebih istiqomah, tidak ragu-ragu dalam menjalankan perintah Allah dan tetap memohon pertolongan kepada Allah agar diberikan yang terbaik,” katanya.

“Kembali lagi ke Gaza adalah sesuatu yang memang saya rindukan. Senang bisa berangkat lagi,” kata Abdul Aziz yang ketika pulang dari Gaza beberapa bulan sebelumnya, pernah menyatakan “kerinduannya” untuk bisa kembali ke Gaza, karena Gaza merupakan bagian dari Bumi Syam yang dalam Islam diyakini memiliki keberkahan.

Sementara itu, salah satu relawan yang baru berangkat pada etape kali ini, Muhammad Gulam asal Tanjung Priuk, menyatakan sudah siap menghadapi segala risiko di Gaza, sehubungan kondisi Gaza yang sedang memanas menyusul terjadinya beberapa serangan udara dari militer Israel.

“Bahkan ibu sendiri, jika seandainya saya di sana syahid, insya Allah sudah ikhlas,” katanya. (L/P09/P04)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Internasional
Palestina
Palestina