Manama, MINA – Lima tahanan politik wanita Bahrain melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan dan pemberian penghalang kaca untuk mencegah kontak dengan pengunjung.
Institut Hak Asasi Manusia dan Hak Asasi Manusia Bahrain (BIRD) mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat (27/10), empat tahanan di Penjara Wanita Issa Town meminta bantuan medis pada hari keempat pemogokan mereka.
Menurut tahanan dan anggota keluarganya, satu tahanan bernama Hajar Mansoor Hassan (49) dibawa ke rumah sakit pada Jumat dini hari dan dikembalikan beberapa jam kemudian.
Tiga tahanan lainnya – Najah Al-Sheikh, Amira Al-Qashami dan Medina Ali – juga memerlukan perawatan medis. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Narapidana wanita kelima yang mogok makan adalah Zainab Marhoon.
BIRD mengatakan, para wanita tersebut menuntut diakhirinya penghinaan dan perlakuan buruk mereka oleh staf penjara dan meminta penghilangan penghalang kaca.
Hajar yang merupakan ibu mertua seorang pejabat BIRD, akan dijatuhi hukuman pada 30 Oktober bersama dengan anak laki-laki dan keponakannya. Menurut lembaga HAM itu, pengakuan mereka diberikan di bawah penyiksaan. Mereka menghadapi hukuman tiga tahun penjara. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)