Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima Tentara Penjaga Perdamaian PBB Tewas di Mali

Rudi Hendrik - Senin, 30 Mei 2016 - 14:36 WIB

Senin, 30 Mei 2016 - 14:36 WIB

336 Views

(Flickr.com)

Bamako, 22 Sya’ban 1437/30 Mei 2016 (MINA) – PBB dan sumber polisi mengatakan pada Ahad (29/5), setidaknya lima tentara penjaga perdamaian PBB tewas dalam serangan di pusat Mali oleh militan.

“Menurut informasi awal, lima penjaga perdamaian tewas. Yang lain terluka parah dan dievakuasi,” kata misi perdamaian MINUSMA dalam sebuah pernyataan, demikian Modern Ghana memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

PBB tidak segera mengkonfirmasi kewarganegaraan tentara yang tewas, tetapi satu sumber polisi Bamako menunjukkan sekelompok pasukan penjaga perdamaian Togo datang ke tambang dan terjadi serangan sekitar 50 kilometer dari Mopti.

Laporan pertama telah menunjukkan empat penjaga perdamaian Togo tewas dalam serangan pagi pada konvoi MINUSMA sekitar 30 kilometer (20 mil) barat dari kota Sevare di wilayah Mopti.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Kepala misi MINUSMA Mahamat Saleh Annadif mengutuk serangan itu sebagai tindakan teror.

Serangan Ahad itu terjadi hanya dua hari setelah pihak berwenang melaporkan lima tentara Mali tewas dan empat terluka pada Jumat, ketika kendaraan mereka menabrak sebuah tambang di utara dan kemudian mendapat tembakan berkelanjutan.

Pekan lalu, lima tentara penjaga perdamaian dari Chad juga tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam serangan di timur laut oleh pejuang Ansar Dine.

Misi Mali adalah penyebaran aktif paling berbahaya bagi pasukan penjaga perdamaian PBB sejak diluncurkan pada Juli 2013.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Angka PBB menunjukkan, setidaknya 64 anggota penjaga perdamaian MINUSMA telah tewas dalam tugas aktif, sementara empat lainnya tewas dalam insiden kebakaran.

Wilayah utara Mali telah dilanda kekerasan berulang karena jatuh di bawah kendali pemberontak yang dipimpin kelompok Tuareg yang bersekutu dengan kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda pada 2012.

Kelompok bersenjata Islam sebagian besar digulingkan oleh operasi militer yang dipimpin Perancis yang diluncurkan pada Januari 2013. Namun hingga sekarang, mereka sering melakukan serangan sporadis terhadap pasukan keamanan dari tempat persembunyian di gurun. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

 

Rekomendasi untuk Anda