Jenewa, MINA – Hampir 1 juta anak di Mali menghadapi kekurangan gizi akut pada akhir tahun ini tanpa bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan nyawa mereka, sementara 200.000 anak menghadapi kemungkinan kematian yang mengerikan karena kelaparan, PBB memperingatkan pada Jumat (1/9).
Sekitar satu dari empat orang di Mali menderita kerawanan pangan tingkat sedang atau akut karena sekitar 2.500 orang, termasuk banyak anak-anak, di wilayah Menaka yang dilanda konflik menghadapi kelaparan yang pertama kali terjadi, kata PBB setelah kunjungan ke Mali oleh pejabat senior dari UNICEF dan Program Pangan Dunia PBB (WFP).
“Mali sedang mengalami krisis kemanusiaan yang kompleks dan memerlukan dukungan mendesak untuk mencegah bencana bagi anak-anak, yang lagi-lagi harus menanggung akibat paling besar dari krisis yang bukan disebabkan oleh mereka,” kata Ted Chaiban, pejabat senior UNICEF untuk aksi kemanusiaan, dalam sebuah pernyataan. Anadolu Agency melaporkan.
“UNICEF, WFP dan mitra-mitranya telah hadir di lapangan selama tahun-tahun tersulit di Mali dan kami akan terus bekerja pada isu-isu kemanusiaan dan pembangunan selama layanan kami dibutuhkan,” tambahnya.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
UNICEF adalah badan PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada anak-anak di seluruh dunia.
Sekitar 5 juta anak di Mali sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, peningkatan dramatis dari 1,5 juta anak yang membutuhkan bantuan sejak tahun 2020.
Mali telah dilanda konflik selama lebih dari satu dekade, termasuk dua kudeta dalam dua tahun berturut-turut yang dimulai pada tahun 2020. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis