Yerusalem, MINA – Pasukan pendudukan Israel memperketat penjagaan militer di Kota Yerusalem, bertepatan dengan aksi provokatif yang diorganisir oleh pemukim di kota tua tersebut, Senin (11/9) malam.
Pasukan pendudukan menutup jalan-jalan di Yerusalem Lama, menghalangi akses masyarakat ke rumah mereka dan membatasinya. Sementara tentara pendudukan memaksa pemilik toko di Jalan Al-Wad untuk menutup toko mereka guna mengamankan aksi provokatif yang dilakukan oleh pemukim.
Mengutip Felesteen News, pawai pemukim dimulai dengan berkeliling lingkungan Kota Tua Yerusalem yang diduduki, di bawah perlindungan dan keamanan pasukan pendudukan, di mana para pemukim menampilkan tarian provokatif di tengah nyanyian anti-Muslim dan anti-Arab.
Sementara itu, semalam otoritas pendudukan Israel membebaskan empat pelajar dan ayah seorang pelajar lainnya, dari kota Yerusalem, dengan syarat mereka tidak mendatangi Masjid Al-Aqsa selama sepuluh hari, setelah mereka ditangkap pada siang hari, dari sekolah “Riyadh Al-Aqsa”.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Para siswa tersebut adalah Moaz Mahran Taha, Zain Muhammad Ghosheh, Karam Fayez Al-Razem, dan Muhammad Eid Qaws, selain Al-Maqdisi Zain Al-Majed yang merupakan salah satu siswa dari sekolah tempat siswa tersebut ditangkap. .
Kelompok ekstremis Kuil terus memobilisasi pemukim dalam penyerbuan besar-besaran terhadap Masjid Al-Aqsa, selama tiga hari raya Yahudi yang dijadwalkan pada bulan ini.
Serangan para pemukim dimulai selama musim liburan Yahudi pada pertengahan September, dengan perayaan yang disebut “Tahun Baru Ibrani,” yang berlangsung selama dua hari, dengan mengorganisir serangan besar-besaran ke Al-Aqsa dan Kota Tua.
Selama hari raya Yahudi, kelompok Kuil mencoba menerapkan realitas baru di Yerusalem, melalui para pemukim yang melakukan ritual Talmud, terutama doa, permohonan, puasa, persembahan kurban, tiupan terompet, dan lain-lain. (T/B04/P2)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)