Gaza, MINA – Kebrutalan tentara Zionis Israel gempur Jalur Gaza hampir dua bulan terakhir tidak cukup membuat dunia bisa menghentikan Tel Aviv, Jurnalis peliput agresi Israel ke Palestina semakin sulit karena terbatasnya komunikasi dan dokumentasi.
Seorang pewarta foto sekaligus aktivis di Gaza, Ismail Jood, mengaku kebingungan harus meliput dan mendokumentasikan suasana pilu dan tragis seperti apa lagi agar bisa menghentikan agresi Israel ke Palestina.
“Kami tidak mengerti lagi apa yang harus kami dokumentasikan lagi agar bisa menghentikan perang di Gaza,” kata Jood dalam sebuah video yang ia unggah dan viral di media sosial.
Jood mengatakan, hal itu saat berdiri di antara puluhan jasad warga Palestina yang tergeletak di tanah di sebuah kamp. Ia mengatakan puluhan jasad anak-anak hingga orang dewasa ini korban gempuran terbaru Zionis Israel ke Deir el-Balah, Gaza.
Baca Juga: Israel Serang RS Kamal Adwan, Relawan MER-C Aman
“Semua pembantaian ini terjadi dan Anda tidak melakukan apa-apa,” ucap Jood dalam videonya yang sudah diverifikasi Al Jazeera.
“Hari ini, lebih dari 50 orang yang tidak ada hubungannya dengan perang terbunuh begitu saja. Anak-anak, perempuan, lanjut usia, Jujur saja, kami tidak tahu apa lagi yang bisa kami katakan dari sini,” papar Jood.
“Selama Anda tinggal di Gaza, Anda adalah target Israel. Tidak ada tempat yang aman di Gaza.”
Zionis Israel kembali melancarkan agresinya ke Jalur Gaza setelah masa gencatan senjata berakhir tanpa perpanjangan.
Baca Juga: NYT: Israel Bangun Pangkalan Militer di Gaza Tengah
Israel bahkan memulai “perang fase baru” dengan kini fokus menggempur Gaza selatan yang diklaim menjadi sarang gerakan perlawanan Palestina Hamas setelah menyerang Gaza utara diawal agresi sejak 7 Oktober lalu. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB Sepakat Adakan KTT tentang Konflik Israel-Palestina