Gaza, MINA – Perusahaan Listrik Palestina di Jalur Gaza yang diblokade Israel, mengumumkan bahwa listrik akan kembali menyala delapan jam per hari, setelah selama dua tahun hanya empat jam listrik per hari.
Dalam sebuah pernyataan, Perusahaan Listrik Palestina mengungkapkan, mereka diberitahu oleh Otoritas Sumber Daya Alam dan Tenaga Listrik bahwa generator ketiga dari pembangkit listrik segera dioperasikan pada hari Ahad, jadi mereka akan mulai mengoperasikan delapan jam listrik aktif dan delapan jam off. Demikian MEMO melaporkan yang dikutip MINA, Senin (29/10).
Selama dua tahun terakhir, warga Palestina yang tinggal di daerah hanya memiliki akses listrik selama empat jam per hari. Perusahaan Listrik juga diharuskan mengikuti rencana operasional yang sangat rumit untuk menjamin distribusi kecil ini.
Dalam laporan yang dikeluarkan tentang dampak kekurangan listrik di Jalur Gaza, Pusat Hak Asasi Manusia Al-Mezan mengatakan, 32 warga Gaza termasuk 25 anak dan seorang wanita meninggal serta 36 lainnya, termasuk 20 anak-anak dan enam wanita terluka di antara tahun 2010 dan 2018 dalam kebakaran yang disebabkan oleh penggunaan lilin dan generator rumah tangga sebagai alternatif untuk listrik.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Jalur Gaza berada di bawah blokade ketat Israel sejak pertengahan 2007 lalu. Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza sering menjadi target serangan udara Israel sejak 2006. (T/ais/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka