Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LPPM Unsyiah dan BPOM Aceh Dorong Produksi Garam Standar SNI

Rudi Hendrik Editor : Rana Setiawan - Sabtu, 3 Agustus 2024 - 18:21 WIB

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 18:21 WIB

24 Views

LPPM Unsyiah melakukan kegiatan bertema "Sosialisasi Produksi Garam Rakyat Higienis dan Berstandar SNI" di Gampong Lam Ujun, Aceh Besar, Sabtu, 3 Agustus 2024. (Foto: LPPM Unsyiah/MINA)

Banda Aceh, MINA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala (USK) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh mendorong digencarkannya produksi garam rakyat berstandar SNI.

LPPM Unsyiah melakukan kegiatan bertema “Sosialisasi Produksi Garam Rakyat Higienis dan Berstandar SNI” di Gampong Lam Ujun, Aceh Besar, Sabtu (3/8).

Acara ini dihadiri oleh para petani garam setempat, tim Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Beuramo Sejahtera, serta pemateri dan narasumber dari BPOM Aceh.

Ketua Pelaksana Pengabdian Unsyiah, Prof Saiful, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas dan keamanan garam rakyat yang diproduksi oleh masyarakat desa.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Kamis Ini Mayoritas Berawan

Kegiatan yang dibuka Kepala Desa Lam Ujong Anwar Ishak tersebut mendapatkan sambutan hangat dari warga desa setempat.

Prof Saiful menjelaskan, kegiatan tersebut memberikan edukasi dan sosialisasi kepada petani garam dan BUMG gampong Lam Ujong mengenai teknik produksi dan pengolahan garam yang higienis dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, petani garam dan BUMG di Desa Lam Ujong dapat meningkatkan kualitas produksi mereka, sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional, serta memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.

Pemateri dari BPOM Aceh, Nurlinda, memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya produksi garam yang higienis dan berstandar SNI. Mereka menjelaskan bahwa garam yang diproduksi dengan cara higienis dan sesuai dengan standar yang ditetapkan akan memiliki kualitas yang lebih baik, lebih aman untuk dikonsumsi, dan dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh kontaminasi.

Baca Juga: Anies: Mahasiswa Harus Berani Sampaikan Pendapat, Meski Lawan Arus

“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani garam. Dengan teknik produksi yang lebih baik, kualitas garam yang dihasilkan akan meningkat dan memenuhi standar yang dipersyaratkan,” kata Nurlinda kepada para peserta. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dompet Dhuafa Gandeng Titimangsa, Suguhkan Teater Musikal tentang Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur
MINA Health
MINA Health