Banda Aceh, MINA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala (USK) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh mendorong digencarkannya produksi garam rakyat berstandar SNI.
LPPM Unsyiah melakukan kegiatan bertema “Sosialisasi Produksi Garam Rakyat Higienis dan Berstandar SNI” di Gampong Lam Ujun, Aceh Besar, Sabtu (3/8).
Acara ini dihadiri oleh para petani garam setempat, tim Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Beuramo Sejahtera, serta pemateri dan narasumber dari BPOM Aceh.
Ketua Pelaksana Pengabdian Unsyiah, Prof Saiful, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas dan keamanan garam rakyat yang diproduksi oleh masyarakat desa.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Kegiatan yang dibuka Kepala Desa Lam Ujong Anwar Ishak tersebut mendapatkan sambutan hangat dari warga desa setempat.
Prof Saiful menjelaskan, kegiatan tersebut memberikan edukasi dan sosialisasi kepada petani garam dan BUMG gampong Lam Ujong mengenai teknik produksi dan pengolahan garam yang higienis dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, petani garam dan BUMG di Desa Lam Ujong dapat meningkatkan kualitas produksi mereka, sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional, serta memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.
Pemateri dari BPOM Aceh, Nurlinda, memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya produksi garam yang higienis dan berstandar SNI. Mereka menjelaskan bahwa garam yang diproduksi dengan cara higienis dan sesuai dengan standar yang ditetapkan akan memiliki kualitas yang lebih baik, lebih aman untuk dikonsumsi, dan dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh kontaminasi.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani garam. Dengan teknik produksi yang lebih baik, kualitas garam yang dihasilkan akan meningkat dan memenuhi standar yang dipersyaratkan,” kata Nurlinda kepada para peserta. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren