New Delhi, MINA – Sebuah Lembaga kemanusiaan India, Rights and Risks Analysis Group (RRAG), merilis laporan bahwa hingga akhir tahun 2021, sekitar 20 ribu pengungsi ditangkap oleh pihak berwenang India, 18 ribu dari mereka berasal dari Rohingya.
Direktur RRAG, Suhas Chakma mengatakan, sebagian besar pengungsi Rohingya masuk dari Srilanka. Mereka masuk ke India pada periode 2017 hingga 2021. Media India arunachaltimes melaporkan.
Para pengungsi, khususnya Rohingya, menginginkan agar bisa mendapatkan kewarganegaraan di India karena di daerah asalnya di Myanmar, mereka terancam penganiayaan.
Lebih lanjut, RRAG menyatakan, Pemerintah India juga melakukan penangkapan terhadap orang-orang non-Rohingya yang masuk secara illegal. Jumlah penangkapan tertinggi dilaporkan dari Jammu & Kashmir sebanyak 174 orang, diikuti oleh Delhi, 95, Assam 55, Manipur 30, Uttar Pradesh dan Haryana masing-masing 19, Benggala Barat 13, Telangana 6 dan Tripura 3.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Terhadap pengungsi non-Myanmar seperti orang Tibet dan Tamil (Sri Lanka) tidak dilakukan penahanan di India,” kata Chakma.
Pemerintah India memberikan dukungan kepada para pengungsi Tibet dan pengungsi Tamil dengan memberikan sejumlah uang kesejahteraan.
Chakma juga menyampaikan, mayoritas pengungsi Rohingya yang tinggal di seluruh India kehilangan pekerjaan karena pandemi. Jumlah mereka hampir mencapai 56 persen. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina