Jakarta, MINA – Sekretaris I (First Secretary Justice and Democratic Governance) Kedutaan Besar Australia untuk Republik Indonesia, Lucia Peitropaoli mengatakan, negaranya senang melihat kerja keras Indonesia dalam memberantas tindak pidana korupsi.
“Australia mempunyai kepentingan untuk mempunyai tetangga yang damai dan makmur,” terang Lucia Peitropaoli saat pembukaan Sosialisasi Program Pencegahan Korupsi yang dibungkus melalui kegiatan Training of Trainer (ToT): Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), di Jakarta, Kamis (8/3).
Kegiatan yang mengangkat tema “Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga” ini diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal Kemenag bekerja sama dengan KPK dan Kedutaan Besar Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2).
Dikutip dari rilis Kemenag, Lucia Peitropaoli melihat, Sosialisasi Program Pencegahan Korupsi yang dibuka tepat dengan Hari Perempuan Internasional (8 Maret) tersebut mempunyai banyak dampak positif.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Perempuan berjuang, baik untuk memperoleh haknya, juga untuk berkontribusi positif terhadap negaranya, terutama dalam pemberantasan tindak pidana korupsi,” ujarnya.
“SPAK juga bisa dipakai oleh Perempuan Indonesia untuk mengembangkan pengetahuan dan membangun jaringan dalam peran aktifnya pemberantasan korupsi,” tutur Lucia.
Sosialisasi dan ToT ini berlangsung 8 – 10 Maret 2018. Kegiatan ini diikuti 110 peserta yang terdiri atas para istri pejabat eselon 1 Kemenag, istri kakanwil Kemenag, pengurus DWP Kemenag pusat dan staf Itjen. (R/R05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka