M. Anshorullah: Israel Sangat Berkepentingan Terhadap Indonesia

Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, MINA – Pendudukan Israel sangat berkepentingan terhadap Indonesia, itulah mengapa mereka terus mengupayakan adanya hubungan diplomatik dengan cara apapun.

Demikian dikatakan Presidium Aqsa Working Group (AWG), M. Anshorullah pada acara Safari Ramadhan Sumatera AWG di hadapan ratusan Jama’ah masjid At-Taqwa, Ponpes Al-Fatah Kota Mulya Semendawai Timur, OKU, Sumatera Selatan, Kamis, (6/4) malam.

Hadir juga sebagai pemateri, Kepala Biro AWG Lampung, M. Waliyulloh dan Kepala Biro Sumatera Kantor Berita MINA, Nurhadis yang menyampaikan situasi terkini dan Palestina.

“Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, lalu merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, tentu Israel sangat berkepentingan terhadap Indonesia,” kata Anshorullah.

Karenanya, katanya, menolak adalah satu upaya untuk mencegah jangan sampai ada celah sekecil apapun pendudukan Israel masuk ke Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik.

Karenanya kasus pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu menurut Anshorullah bukan hanya sekedar sepakbola.

“Penolakan dari berbagai elemen masyarakat Indonesia kepada Tim Sepakbola Israel lebih kepada hal yang sangat mendasar, yaitu alasan konstitusional, persaudaraan, agama, dan kemanusiaan,” tegasnya.

Lebih lanjut Anshorullah memaparkan, sudah jelas di UUD bahwa bangsa Indonesia menolak segala jenis penjajahan. Penolakan tersebut dicatat di pembukaan UUD, yang secara hukum ketatanegaraan bersifat final tidak bisa diamandemen.

“Batang tubuh bisa diamandemen, kalau pembukaan tidak bisa kecuali melalui referandum. Jadi dasar kita untuk menolak sangat kuat, sangat fundamental karena tercantum di Pembukaan UUD 1945,” katanya.

Anshorullah memaklumi respon masyarakat Indonesia pecinta Sepakbola yang menyayangkan dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tersebut. Namun ada hal mendasar yang menuntut masyarakat untuk meningkatkan literasi terhadap dasar penolakan kedatangan Tim Sepakbola Israel ini.

Pada 1957, Presiden Soekarno melarang timnas Indonesia melawan Israel padahal semangat Indonesia luar biasa saat itu. “Selangkah lagi Indonesia masuk ke putaran final piala dunia di Yugoslavia 1958. Di atas kertas kemampuan Timnas Indonesia jauh di atas Israel saat itu, tapi Soekarno tetap berprinsip menentang penjajahan,” paparnya.

Karenanya, Anshorullah menekankan apapun upaya yang bisa dilakukan untuk menentang setiap penjajahan Israel terhadap Palestina harus terus diupayakan.

“Jangan berkecil hati terhadap upaya apapun meski hanya dengan memposting dukungan terhadap Palestina di media sosial, ini sangat besar dampaknya,” katanya.

Safari Ramadhan Sumatera AWG ini dimulai dari Lampung sampai ke Aceh dalam dua pekan ke sekolah, masjid, dan komunitas umat Islam, juga silaturahim ke tokoh-tokoh di Sumatera. (L/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.