Muzdalifah, MINA – Mabit atau bermalam di Muzdalifah merupakan salah satu rangkaian ibadah yang wajib dijalani oleh setiap calon jemaah haji. Di lokasi padang pasir terbuka ini, para jamaah berkumpul dengan mengenakan pakaian ihram yang seragam, menandakan persamaan dan kesatuan di antara umat Muslim dari berbagai penjuru dunia.
Laporan kontributor MINA di Muzdalifah, jamaah melakukan berbagai aktivitas spiritual, antara lain mengumpulkan batu kerikil kecil yang nantinya akan digunakan untuk ritual lempar jumrah di Mina. Selain itu, mereka juga memperbanyak selawat dan zikir sebagai bentuk penguatan iman dan ketakwaan selama pelaksanaan ibadah.
Para jamaah diingatkan untuk tetap mematuhi larangan-larangan berihram, seperti menjauhi hal-hal yang dilarang dalam keadaan ihram, sampai mereka menyelesaikan tahalul atau proses pencukuran rambut setelah melaksanakan lempar jumrah di Mina.
Setelah bermalam di Muzdalifah, tepatnya menjelang tengah malam, para jamaah melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan salah satu puncak ibadah haji, yakni lempar jumrah. Ritual ini menjadi simbol penolakan terhadap godaan setan, meneladani perjuangan Nabi Ibrahim AS.
Baca Juga: Lempar Jumrah, Para Jamaah Haji Kenang Perjuangan Nabi Ibrahim Melawan Setan
Pelaksanaan mabit di Muzdalifah bukan hanya sekadar kegiatan fisik, melainkan juga momen refleksi spiritual yang menguatkan jiwa haji dalam menghadapi rangkaian ibadah selanjutnya. Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, jamaah siap menyempurnakan ibadah haji dengan penuh ketakwaan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Jamaah Haji 2025 Tercatat 1,67 Juta dari 171 Negara