Jakarta, 3 Ramadhan 1437/8 Juni 2016 (MINA) – Beragama adalah sebuah proses belajar (tarbiyah) yang terus menerus. Seorang yang beragama akan terus belajar sepanjang hidupnya hingga akhir hayat.
Oleh sebab itu, sikap beragama yang tidak toleran sepeti dilakukan sebagian orang, apalagi mudah mengkafirkan sesama, merupakan sikap yang lahir dari ketidaksadaran bahwa beragama adalah proses tarbiyah. Demikian Dirjen Bimas Islam, Machasin, saat ceramah selepas Shalat Zhuhur di Masjid Al-Ikhlas, Gedung Kementerian Agama, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (7/6).
Menurut keterangan pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu menjelaskan, pendidikan berperan amat penting dalam membentuk pribadi seseorang.
“Sampai sekarang, saya terbiasa bangun setiap hari sekitar pukul tiga dini hari. Itu disebabkan faktor pendidikan orangtua saya yang selalu membangunkan anaknya sepagi itu. Akhirnya jadi kebiasaan,” katanya seraya menambahkan bahwa pola pendidikan semacam itu diterimanya selama bertahun-tahun.”
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Karena pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter seseorang, Dirjen berpesan agar proses pendidikan bagi generasi Muslim hendaklah sesuai dengan tuntunan ajaran Islam yang arif dan mengedepankan hikmah.
Ceramah di Masjid Al-Ikhlas tersebut dihadiri sekitar 200 jamaah Shalat Zhuhur. Ceramah dalam bentuk kuliah singkat itu dijadwalkan akan berlangsung selama Bulan Suci Ramadhan.
Sejumlah pejabat dan tokoh agama dijadwalkan mengisi ceramah, selain Dirjen Bimas Islam antara lain Kepala Badan Litbang Abdurrahman Mas’ud, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, para direktur di lingkungan Ditjen Bimas Islam, KH.Nuril Huda, KH.Nandi Naksabandi, dan tokoh agama lainnya. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini