Mahasiswa Asing Unsyiah Asal Afrika Masuk Islam

Banda Aceh, MINA – Seorang Universitas Syiah Kuala asal Sierra Leone, Afrika Barat, bernama Sahr Michael Walan, memutuskan untuk menjadi pemeluk agama Islam.

Selepas salat Jumat (17/1)  Micahel Walan mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Jamik Kopelma Darussalam, Banda Aceh.

Prosesi pengucapan kalimat syahadat ini dibimbing oleh Imam Besar Masjid Jami Kampus Prof. Dr. Mustanir M. Sc, serta disaksikan Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir dan Jamaah Jumat lainnya.

Wakil Rektor I Unsyiah Prof. Dr. Marwan dan Dekan FKIP Unsyiah Prof. Dr. Djufri, M.Si menjadi saksi tertulis atas masuk islamnya mahasiswa asing Unsyiah tersebut. Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA.

Sebelum mengucapkan kalimat syahadat, Mustanir berulang kali menanyakan kesiapan Michael Walan. Sebab hal ini akan menjadi titik balik penting dalam hidupnya. Dan Michael pun menjawab dengan mantap. “I am ready!” Tegasnya.

Setelah ia mengucapkan dua kalimat syahadat, suara takbir dari jamaah pun bersahutan. Usai membaca doa, sebagian jamaah mengucapkan selamat dan memeluknya. Mereka pun saling berfoto bersama.

Mustanir juga meminta kepada jamaah agar saudara muslim yang baru ini untuk dirangkul dan dianggap layaknya saudara sendiri.

Saat ini Michael Walan tercatat sebagai mahasiswa S1 di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah. Ia terlahir di Freetown yang merupakan kota terbesar sekaligus menjadi Ibu Kota Siera Leone pada 25 Februari 1981.

Wakil Rektor III Unsyiah Dr. Alfiansyah Yulianur BC yang turut hadir mengatakan, dirinya sangat senang dan bersyukur atas masuk Islam-nya salah seorang mahasiswa asing Unsyiah ini. “Hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri baik bagi Unsyiah, maupun Aceh,” katanya.

Sebab menurut Alfian, masuk Islamnya Michael Walan merupakan suatu pertanda bahwa suasana kampus di Unsyiah sangat nyaman bagi siapapun, termasuk untuk orang-orang yang berbeda keyakinan.

Begitu pula dengan kondisi lingkungan Unsyiah yang tercermin dari civitas akademikanya, baik secara lisan maupun pergaulan ternyata telah menjadi sarana dakwah yang efektif.

Alfian mengatakan, ini semua tidak lepas dari berbagai program pembinaan yang dilakukan oleh Unsyiah selama ini. Seperti program Unit Pengembangan Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI).

“Dakwah kita sudah ada hasilnya, bukan hanya lisan saja tapi pergaulan kita terhadap sesama ternyata mendapatkan kesan yang baik bagi orang lain,” katanya. (R/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.