Jakarta, MINA – Aliansi Badan Eksekutip Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan siap bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan syarat dilaksanakan dengan terbuka dan disiarkan langsung oleh televisi nasional.
“Aliansi BEM Seluruh Indonesia hanya bersedia bertemu dengan Presiden apabila, pertama, dilaksanakan secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional,” kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Muhammad Nurdiyansyah dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (27/9).
Sebelumnya Presiden Jokowi telah mengundang mahasiswa dan dijadwalkan bertemu pada hari ini di Istana.
Syarat kedua yang diungkapkan Nurdiansyah, yaitu Presiden menyikapi berbagai tuntutan mahasiswa yang tercantum di dalam ‘Maklumat Tuntaskan Reformasi’ secara tegas dan tuntas.
Baca Juga: Duta Al-Quds: Hubungan Indonesia-Palestina Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan
Aliansi BEM SI berdalih, mereka pernah diundang ke Istana Negara satu kali pada 2015. Akan tetapi, undangan tersebut dilakukan di ruang tertutup.
“Hasilnya jelas, gerakan mahasiswa terpecah. Kami belajar dari proses ini dan tidak ingin menjadi alat permainan penguasa yang sedang krisis legitimasi publik, sehingga akhirnya melupakan substansi terkait beberapa tuntutan aksi yang diajukan,” kata Nurdiansyah.
Terkait tuntutan yang diajukan, dia menegaskan bahwa telah disampaikan secara jelas di berbagai aksi dan media. Sehingga, yang dibutuhkan bukan sebuah pertemuan melainkan sikap tegas Presiden terhadap tuntutan mahasiswa.
Menurutnya, tuntutan mahasiswa tidak pernah tertuju pada pertemuan, melainkan agar Bapak Presiden memenuhi tuntutan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik 50 Persen pada Juni-Juli 2025
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BNPB Catat 255 Rumah Warga Bengkulu Rusak Akibat Gempa M 6,0