Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MAHASISWA GAZA KHAWATIR KEHILANGAN BEASISWA DI TURKI

kurnia - Sabtu, 14 November 2015 - 20:48 WIB

Sabtu, 14 November 2015 - 20:48 WIB

655 Views ㅤ

Mahasiswa Gaza Khawatir Kehilangan Beasiswa di Turki (Foto : MEMO)
<a href=

Mahasiswa Gaza Khawatir Kehilangan Beasiswa di Turki (Foto : MEMO)" width="300" height="200" /> Mahasiswa Gaza Khawatir Kehilangan Beasiswa di Turki (Foto : MEMO)

Gaza, 2 Shafar 1437/14 November 2015 (MINA) – Sebanyak 86 mahasiswa Palestina di Jalur Gaza yang mendapat beasiswa dari Turki terancam kehilangan beasiswanya karena tidak mampu melintasi perbatasan Mesir.

Para mahasiswa mengungkapkan keprihatinan mereka atas hilangnya beasiswa mereka atas penutupan penyeberangan Rafah di selatan Jalur Gaza oleh pemerintah Mesir, dan penolakan pemerintah Israel untuk mengeluarkan izin yang mereka perlukan untuk keluar melalui penyeberangan Beit Hanoun. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Agustus lalu kami mendapat visa ke Turki untuk bergabung dengan universitas di sana, setelah perjalanan panjang dari melamar beasiswa dan melewati banyak wawancara,kata Muhamad AlHamaida (26 tahun), yang telah diterima studi pascasarjana di Universitas Marmara, Turki.

Penutupan perbatasan Rafah selama lebih 85 hari dan penundaan dari pemerintah Israel mengeluarkan izin untuk memungkinkan mereka penyeberang melalui persimpangan Erez, telah menghambat perjalanan kami,” katanya.

Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang

AlHamaida mengungkapkan kekhawatirannya kehilangan beasiswa di Turki sejak satu setengah bulan yang lalu, terutama sejak tahun akademik di universitas-universitas Turki dimulai.

Mahasiswa PhD itu mengatakan, ia telah menghimbau semua pihak berwenang untuk campur tangan memfasilitasi mahasiswa Palestina melewati penyeberangan di perbatasan untuk pergi ke universitas Turki, sebelum mereka kehilangan beasiswa.

Amaa Massoud (18 tahun), mahasiswa jurusan kedokteran di Turki menuntut Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Rami Hamdallah untuk berkomunikasi dengan Mesir agar membuka perbatasan Rafah, sehingga memungkinkan 86 mahasiswa yang diberikan beasiswa oleh Turki sampai ke universitas-universitas Turki. (T/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Rekomendasi untuk Anda