Hasakah, Suriah, 17 Ramadhan 1435/15 Juli 2014 (MINA) – Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan di Hasakah Suriah dicekam ketakutan tentang kemungkinan terjadinya bentrokan baru antara kelompok Unit Perlindungan Populer (YPG) Kurdi dengan militan pro-rezim Suriah.
Ada kecenderungan kelompok bersenjata pruriaho-rezim mencoba mendapatkan kembali kontrol sekitar bangunan perguruan tinggi yang saat ini di bawah kendali YPG.
Pasukan YPG – sayap militer Partai Uni Demokrasi (PYD) – berhasil menguasai gedung Fakultas Ilmu Pengetahuan di pusat Hasakah setelah bentrok dengan militan pro-Assad dari Tentara Pertahanan Nasional pada Mei lalu.
Beberapa mahasiswa di Fakultas Ilmu Pengetahua dari Universitas Al-Furat di Hasakah, yang dikondisikan anonimitas, mengatakan kepada ARA News yang dikutip MINA bahwa YPG menguasai bangunan fakultas di lingkungan Misherfa, mengibarkan benderanya di atasnya, setelah menurunkan bendera resmi Suriah dan gambar Presiden Suriah Bashar al-Assad dari seluruh bangunan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sumber yang sama menekankan bahwa para pejuang YPG tidak ikut campur dalam urusan internal perguruan tinggi, yang masih dijalankan oleh Presiden Universitas Al-Furat dari Kementerian Pendidikan Tinggi Suriah.
Joan Abdullah, seorang mahasiswa di Universitas Al-Furat di Hasakah, mengatakan dirinya dan rekan-rekannya hidup dalam keadaan takut terus-menerus, karena adanya potensi bentrokan di sekitar perguruan tinggi, yang dapat merenggut nyawa tak bersalah mahasiswa melalui tembakan disengaja atau peluru nyasar.
“Kami semua ingat mahasiswi Dunya Sino, yang tewas akibat peluru nyasar di kampus, menyusul terjadinya bentrokan di lingkungan Geweran (antara YPG dan militan Pertahanan Nasional), ” kata Rewan Hussein, mahasiswa di Departemen Matematika di Hasakah.
“Kami tidak ingin menjalani pengalaman itu sekali lagi,” katanya. (T/P09/EO2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
ypg-control-students-hasakah-university-express-fears/">/
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata