Mogadishu, MINA – Militan kelompok bersenjata Somalia Al-Shabaab menyerang sebuah hotel di ibu kota Mogadishu, dalam hujan tembakan dan sejumlah ledakan pada Jumat (19/8), dengan laporan adanya jatuh korban, kata sumber keamanan dan saksi.
Serangan di Hotel Hayat memicu baku tembak sengit antara pasukan keamanan dan orang-orang bersenjata Al-Shabaab yang masih bersembunyi di dalam gedung, kata pejabat keamanan Abdukadir Hassan, The New Arab melaporkan.
Kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda tersebut, telah melancarkan pemberontakan mematikan terhadap pemerintah pusat Somalia yang rapuh selama sekitar 15 tahun. Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan di hotel tersebut.
Petugas ambulans memberikan jumlah korban luka tiga orang, sementara saksi di tempat kejadian di persimpangan yang dikenal dengan nama KM4 melaporkan dua lainnya terluka.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Sebuah ledakan besar terjadi beberapa menit sebelum orang-orang bersenjata itu memaksa masuk ke hotel,” kata Hassan.
“Kami tidak memiliki rincian sejauh ini, tetapi ada korban. Pasukan keamanan sekarang terlibat dengan musuh yang bersembunyi di dalam gedung,” tambahnya pada Jumat.
Juru bicara polisi Somalia Abdifatah Adan Hassan kemudian mengatakan kepada wartawan, ledakan awal disebabkan oleh seorang pengebom bunuh diri yang menyerang hotel dengan beberapa pria bersenjata lainnya.
Saksi mata mengatakan, ledakan kedua terjadi di luar hotel hanya beberapa menit setelah ledakan pertama, menimbulkan korban pada penyelamat, anggota pasukan keamanan dan warga sipil yang bergegas datng ke tempat kejadian setelah ledakan pertama.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Para militan mengklaim serangan itu dalam sebuah pernyataan singkat di situs pro-Shabaab.
Hotel Hayat adalah tempat populer di Mogadishu di daerah di mana beberapa hotel lain berada, dan sering dikunjungi oleh pejabat pemerintah dan warga sipil. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20