Baghdad, MINA – Ratusan mahasiswa berpawai di kota-kota di seluruh Irak untuk mengecam pencalonan Mohammed Allawi sebagai perdana menteri negara berikutnya, meskipun ada permintaan dari pemimpin Syiah yang berpengaruh Muqtada Al-Sadr kepada para pendukungnya membersihkan jalan dan melanjutkan “kehidupan sehari-hari”.
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah di Baghdad, Najaf dan Nasiriya menolak pemilihan Allawi, yang mereka tuduh milik organisasi politik yang sama yang telah mengecewakan mereka, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Pasti dia ditolak,” kata seorang mahasiswa pengunjuk rasa di ibu kota, Baghdad, kepada Al Jazeera pada Ahad (2/2). “Selama 16 tahun kita belum melihat apa pun dari mereka, hanya kehancuran.”
Protes massa anti-pemerintah meletus di Irak pada 1 Oktober, ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan di Baghdad dan provinsi-provinsi yang didominasi Syiah di Irak selatan untuk mengecam korupsi pemerintah yang merajalela, layanan yang buruk, dan kurangnya kesempatan kerja.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Para pengunjuk rasa menuntut penghapusan elit politik dan perombakan total sistem politik negara yang diperkenalkan setelah invasi AS tahun 2003.
Setidaknya 500 orang tewas di tengah penumpasan demonstrasi. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengecam penggunaan tembakan langsung oleh pasukan keamanan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama