Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maher Salah: Al-Quds dan Al-Aqsa Adalah Fokus Utama Pemersatu Umat

sajadi - Rabu, 17 Oktober 2018 - 15:11 WIB

Rabu, 17 Oktober 2018 - 15:11 WIB

3 Views

Gaza, MINA – Salah satu pemimpin Hamas, Maher Salah menekankan, Al Quds dan Al Aqsa adalah satu-satunya masalah yang dapat mempersatukan umat untuk menghadapi musuh yang nyata.

“Ada tanda-tanda yang menjanjikan tentang mengakhiri  yang menyesakkan di Jalur Gaza, di tengah upaya Arab dan internasional yang berkelanjutan,” jelas Salah.

Dalam wawancara mendetail yang di kutip dari Pusat Informasi Palestina, pada Rabu (17/10) Salah memuji upaya Qatar untuk memasok pembangkit listrik Gaza dengan bahan bakar, bekerja sama dengan organisasi internasional, sebagai salah satu tanda yang menjanjikan, sambil menegaskan pentingnya tekanan terus menerus pada Israel sehingga upaya tersebut untuk mencabut blokade akan terus berlanjut.

Salah menekankan perlunya upaya Mesir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza sebagai bagian dari “rekonsiliasi pertama,” walaupun masih goyah, karena posisi keras kepala gerakan Fatah.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Sementara itu, meskipun pemimpin Palestina menunjukkan bahwa pertanyaan Palestina saat ini dalam bahaya besar, terutama dengan kelemahan negara Arab dan Islam kami, tetapi ia menekankan, jendela harapan masih terbuka.

Salah yakin, pengepungan Gaza akan hancur, pendudukan akan dikalahkan, tanah akan dibebaskan, para pengungsi akan kembali ke tanah air mereka dan negara Palestina akan merdeka.

Salah juga menekankan, Al-Quds dan menghadapi permukiman merupakan prioritas untuk gerakannya. Hal ini menunjukkan, Hamas sedang mengerahkan banyak upaya di dalam dan di luar Palestina melawan permukiman dan praktek pendudukan di Yerusalem; melalui darah dan perlawanan, sarana keuangan, hubungan, gerakan politik, media, produksi budaya dan upaya lain untuk meningkatkan kesadaran tentang permukiman, tembok pemisah dan Yahudisasi Masjid Al-Aqsa.

Salah akhirnya menegaskan bahwa Gaza adalah pusat perlawanan dan garis depan Jihad dan martabat, Al Quds adalah lencana kehormatan dan pusat konflik, dan Tepi Barat adalah fokus dari konflik strategis dan masa depan.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Salah memuji masyarakat diaspora Palestina sebagai titik awal untuk pembebasan dan kembali serta kontributor terbesar dukungan dan solidaritas sampai tanah Palestina yang diberkati itu kembali. (T/Sj/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Rekomendasi untuk Anda