Teheran, MINA – Mahkamah Agung Iran menyetujui hukuman mati terhadap seorang peneliti Iran yang dituduh sebagai mata-mata Israel, Senin (25/12).
Ahmad Reza Jalali yang telah dipenjara sejak April 2016, diperlihatkan di televisi pemerintah awal bulan ini. Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Pada penampilan publiknya, ia mengakui memberikan informasi kepada agen mata-mata Mossad Israel tentang ilmuwan militer dan nuklir Iran.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Namun, tidak jelas apakah dia berbicara di bawah tekanan atau tidak.
Kantor berita ISNA melaporkan, keputusan pengadilan itu tidak menjelaskan kapan hukumannya akan dilakukan. Putusan tersebut tidak dikenai banding.
Otoritas Iran mengatakan bahwa informasi yang diberikan oleh Jalali menyebabkan kematian ilmuwan Iran.
Antara 2010 hingga 2012, lima ilmuwan Iran – empat di antaranya terlibat dalam program nuklir – dibunuh dalam serangan bom dan senjata di Teheran.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Iran telah menuduh Amerika Serikat dan Israel sebagai dalang pembunuhan terhadap para ilmuwan tersebut.
Pada tahun 2012, Iran mengeksekusi Majid Jamali Fashi, yang dihukum karena bekerja untuk Mossad. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon