Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahkamah Iran Tinjau Kasus Tiga Pemuda Divonis Hukuman Mati

Rudi Hendrik - Sabtu, 5 Desember 2020 - 18:39 WIB

Sabtu, 5 Desember 2020 - 18:39 WIB

6 Views

Teheran, MINA – Mahkamah Agung Iran mengatakan pada Sabtu (5/12), akan meninjau kasus tiga pemuda yang dijatuhi hukuman mati karena terkait protes mematikan pada November 2019 lalu setelah permintaan dari pengacara mereka.

Sejumlah seruan telah menyebar secara online setelah putusan diumumkan, menyerukan penghentian eksekusi mati di Iran. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara Eropa menegaskan kembali penentangan mereka terhadap hukuman mati.

“Permintaan untuk mengadili kembali tiga orang yang dijatuhi hukuman mati atas insiden (November) diterima,” kata Mahkamah Agung di situs resminya, Nahar Net.

“Kasus itu akan ditinjau di pengadilan lain,” tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang keputusan tersebut.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Empat pengacara yang mewakili terdakwa mengajukan permintaan beberapa hari setelah hukuman para pria muda itu dijatuhkan pada Juli, kata media setempat pada saat itu.

Salah satu pengacara mengidentifikasi ketiganya adalah Amirhossein Moradi (25) seorang pekerja, Said Tamjidi (28) seorang pengemudi Snapp (Uber Iran), dan Mohammad Rajabi (26) seorang pengangguran.

Mereka dijatuhi hukuman atas “kolusi untuk membahayakan keamanan nasional” dan “menghancurkan dan membakar properti umum dengan tujuan untuk menghadapi sistem politik republik Islam,” kata Babak Paknia, yang mewakili Moradi, kepada wartawan dalam sebuah wawancara pada Juli.

Paknia mengkonfirmasi keputusan mahkamah agung dalam sebuah tweet pada Sabtu.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Demonstrasi meletus pada November tahun lalu setelah pihak berwenang menaikkan harga bahan bakar lebih dari dua kali lipat dalam semalam, memperburuk kesulitan ekonomi di negara yang terkena sanksi itu.

Protes mereka mengguncang beberapa kota sebelum menyebar ke setidaknya 100 pusat kota di seluruh Iran.

Pompa bensin dibakar, kantor polisi diserang dan toko-toko dijarah sebelum pasukan keamanan turun tangan di tengah pemadaman internet yang hampir total.

Seorang anggota parlemen senior Iran pada bulan Juni menyebutkan jumlah korban tewas 230, tetapi mengatakan sebagian besar dibunuh oleh “perusuh” bersenjata.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Angka itu muncul setelah berbulan-bulan pihak berwenang menolak memberikan angka jumlah korban.

Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di London, Amnesty International, menyebutkan jumlah kematian 304 jiwa, termasuk 23 anak di bawah umur. Sementara sekelompok ahli hak asasi PBB yang independen mengatakan tahun lalu bahwa 400 orang mungkin telah terbunuh. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Dunia Islam