Istanbul, MINA – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan, Yerusalem akan tetap selamanya menjadi ibukota Palestina, ia adalah mahkota mahkota rakyat Paestina. Hal tersebut disampaikan dalam KTT Luar Biasa OKI (Organisasi Kerja sama Islam) ke-6 di Istanbul yang bertema “Acting in solidarity with Jerusalem”, Rabu (13/12), sebagaimana disiarkan secara langsung.
“Palestina merupakan sumber kedamaian dan stabilitas dunia,” ujarnya. Dalam pidatonya tersebut Mahmoud Abbas mengatakan, Deklarasi Balfour telah terjadi maka keputusan Trump mengenai Al-Quds tidak akan terjadi.
“Keputusan Trump adalah pelanggaran besar terhadap hukum internasional serta kesepakatan internasional. Kami menegaskan penolakan kami terhadap resolusi AS sepihak, tidak sah dan tidak adil,” tegasnya.
Dia mengatakan, Amerika telah memilih untuk kehilangan perannya sebagai perantara yang selama ini menunjukkan tidak memiliki keberpihakan dalam proses politik, dengan dalih bahwa langkah-langkah sepihak Trump tidak akan memberi pengakuan kepada Israel di Yerusalem.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Dia menambahkan, hal tersebut merupakan langkah yang salah karena mendorong kelompok ekstremis zionis untuk mengubah konflik politik ke dalam konflik agama.
“Kami juga menolak keputusan Kongres AS, yang menganggap PLO sebagai organisasi teroris dan kami menuntut penghapusannya,” kata presiden tersebut.
Tuan rumah penyelenggaraan KTT Luar Biasa pada 2017 ini adalah Turki, sementara pada 2016 lalu tuan rumah KTT Luar Biasa OKI ke-5 adalah Indonesia. Organisasi Kerjasama Islam adalah sebuah organisasi internasional dengan 57 negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa. OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 25 September 1969.(L/R04/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina