Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Majelis Ukhuwah Jama’ah Muslimin (Hizbulah) Keluarkan Pernyataan Sikap

Rana Setiawan - Selasa, 8 Desember 2020 - 07:00 WIB

Selasa, 8 Desember 2020 - 07:00 WIB

8 Views

Bustamin Utje
Bustamin Utje.(Foto: Jamilah/MINA)

Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Majelis Ukhuwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam mengeluarkan pernyataan sikap terkait insiden antara polisi dan pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) di Tol Jakarta-Cikampek dini hari Senin (7/12).

Ketua Majelis Ukhuwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) H. Bustamin Utje dalam keterangan kepada MINA, Selasa (8/12), menyatakan ikut prihatin atas insiden yang terjadi tersebut.

Ia memberikan doa serta ucapan belasungkawa atas meninggalnya enam orang pengikut HRS anggota Front Pembela Islam (FPI) dalam peristiwa tersebut berdasarkan berita yang beredar di media massa.

Dia meminta FPI menghadapi kejadian ini dengan tetap waspada dan dapat menyelesaikan masalah ini melalui jalur hukum sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Kami juga mengingatkan agar seluruh komponen masyarakat untuk tetap tenang dan dapat menahan diri serta tidak terhasut oleh upaya adu domba yang mungkin muncul di balik kejadian tersebut,” tukas Bustamin.

Majelis Ukhuwah Pusat juga meminta kepada Pemerintah agar mengambil langkah yang bijak agar tidak menimbulkan gejolak dan permasalahan baru dalam menyikapi peristiwa yang terjadi ini.

Majelis Ukhuwah Pusat menyeru kepada umat Islam sebagai komponen terbesar bangsa Indonesia, agar mampu menjadi teladan dengan menghadirkan akhlaqul karimah dalam segala kesempatan dan tidak mudah terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang merusak kemuliaan akhlaq tersebut.

Kepada para ulama, tokoh masyarakat, pemimpin agama dan cendekiawan dari berbagai kalangan dan lembaga, Bustamin mengajak untuk lebih aktif ikut serta dalam mewujudkan situasi yang aman, damai dan terkendali serta mengajak warga masyarakat untuk membangun kedewasaan dalam situasi saat ini.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

“Kami mengimbau agar para ulama lebih bekerja keras dilandasi taqwa dan takut kepada Allah untuk menyelamatkan bangsa ini dan menjalin kebersamaan secara berjamaah untuk menolak segala fitnah,” ujarnya.

“Akhirnya, marilah kita berdoa semoga Allah Robbal ‘alaamiin melindungi bangsa Indonesia dari semua konflik dan kebencian yang menuju kepada kehancuran, mencurahkan kasih sayang dan rahmat-Nya kepada bangsa Indonesia dan menolongnya keluar dari setiap ujian sejarah dengan selamat serta menggapai kejayaan di bawah naungan ampunan dan ridha-Nya, aamiin,” ucap Bustamin.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan Muslimin yang ditetapi kembali pada 20 Agustus 1953 bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1372, bukan organisasi, partai, perserikatan dan bentuk lain yang sifatnya politis, melainkan berbentuk Jama’ah.

Ditetapinya kembali Jama’ah Muslimin ini merupakan perwujudan ketaatan dalam memenuhi perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang disebutkan dalam Al-Quran Surat Ali ‘Imran ayat 102-103. (L/R1/P1)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda