Jika Anda berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat, sempatkanlah berziarah ke lokasi wisata religi Makam Batu Layangyang terkenal di Kota berjuluk Kota Khatulistiwa itu. Disebut dengan salah satu spot wisata religi sebab Kompleks pemakaman ini merupakan lokasi disemayamkannya para sultan dari Kesultanan Islam Kadriah sejak penguasapertama yang bernama Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri, hiingga yang terakhir, Sultan Hamid II. Demikian informasi dari Ditjen. Bimas Islam Kementerian Agama.
Kompleks permakaman ini dibangun sejak masa pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri, yang merupakanpendiriKota Pontianak. Saat berziarah ke kompleks makam Batu Layang, para pengunjung yang akan memasuki makam harus melewati gapura berwarna kuning terlebih dahulu. Cat berwarna kuning ini menghiasi pagar semen yang menjadi batas kompleks pemakaman. Jangan lupa, setelah melewati gapura menuju pintu masuk, pengunjung harus melepas alas kaki.
Di bagian tengah kompleks pemakaman Batu Layang, terdapat titik sentral dari area pemakaan yang lurus dengan jalan masuk. Makam tersebut adalah lokasi disemayamkannya Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kesultanan Kadriah Pontianak.
Secara khusus makam Sultan Syarif ditempatkan di ruangan tersendiridengan desain tertentu sehingga peziarah harus menundukkan kepala saat memasuki makam. Desain ini merupakan simbol penghormatan dari peziarah kepada Pendiri Kesultanan Kadriah Pontianak.
Baca Juga: Selamatkan Palestina, Sebuah Panggilan Kemanusiaan
Dari segi warna, yang khas dari kompleks pemakaman ini adalah nisan berwarna emas dengan tulisan huruf Arab yang menjadi bukti kuatnya Islam pada kesultanan tersebut. Diketahui bahwa Sultan Syarif Abdurrahman Al-Kadrie merupakan seorang ulama yang berasal dari Hadramaut, Yaman Selatan. Meski demikian, terdapat perpaduan menarik antara tulisan Arab dengan warna emas khas Melayu yang menyimbolkan Kesultanan ini dibangun dengan mengedepankan perpaduan antara Agama Islam dan tradisi Melayu.
Jika Anda menuju ke luar kompleks, akan terlihat gundukan batu dengan cat hijau yang disebut Batu Layang dan sebuah meriam berwarna kuning. Secara tradisi, makam batu laying akan ramai dikunjungi para peziarah Muslim menjelang tiba hari besar keagamaan Islam seperti Idul Fitri atau Maulid Nabi Muhammad Saw.
Masih lestarinya tradisi ziarah ini menunjukan kuatnya pengaruh Islam pada Kesultanan KAdiriah yang merupakan cikal bakal berdirinya Kota Pontianak. Untuk menuju lokasi pemakaman ini, Anda dapat menggunakan mbil dengan perjalanan sekitar 15 menit dari pusat kota Pontianak.
Jika ingin merasakan suasana khas, Anda juga bisa menuju ke lokasi dengan memanfaatkan transportasi air berupa sampan dari pelabuhan kota. Makam para sultan di Kesultanan Kadriah Pontianak terletak di daerah yang bernama Batu Layang, kira-kira berjarak 15 kilometer dari muara Sungai Kapuas atau 2 kilometer dari Tugu Khatulistiwa di Batu Layang, Pontianak. (T/P006/P2)
Baca Juga: Malu Kepada Allah
(Sumber: Bimas Islam Kemenag)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Memanggilmu, Mari Bersatu Hapuskan Penjajahan