Jakarta, MINA – Delegasi Lembaga Halal Talk, Singapura, Profesor Azlan mengatakan bahwa makanan halal sudah menjadi prioritas bagi Muslim Singapura dalam memilih dan mengonsumsi makanan.
“Kalau di Singapura, kita telah mendidik dan menanamkan kesadaran halal sejak dari kecil. Sekitar satu juta Muslim di Singapura, alhmdulillah kita sangat mejaga apa yang di makan harus dari produk yang halal,” katanya kepada MINA, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (18/4).
Ia menjelaskan, di Singapura hampir semua bahan asas makanan yang di konsumsi Muslim kebanyakan impor dari Indonesia, Malaysia dan Thailand dengan produk yang sudah dipastikan seperti adanya logo halal jaminan dari pemerintah.
“Singapur ini kecil, tapi kita ini harus main peranan pentingnya halal untuk diri kita, keluarga dengan mengecek betul-betul semua yang masuk dalam tubuh itu halal. Apa yang masuk di tubuh itu penting. Makan itu adalah ibadah, mencari makan halal itu fardu kifayah,” jelasnya.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Lebih lanjut ia menceritakan komunitas Muslim di Singapura, meski hanya satu juta orang namun sangat solid dalam mengingatkan pentingnya halal kepada Muslim satu dengan lainnya.
“Dengan sosial media, kita rapat bergabung untuk yang mengigati satu sama yang lain. Misalnya di kampung yang mana bisa dicapai melalui internet atau bisa melalui Masjid-masjid, sekolah atau tempak kerja untuk menyapakian misi halal ini, karena halal amat penting, halal itu ibadah. Jadi kalau di Singapura sendiri, kita saling mengingati kedapa teman-teman, kalau tidak halal jangan dimakan. Setidaknya malu kalau mereka masuk ketempat yang tidak halal, karena takut temannya melihat,” paparnya.
Ia menambahkan, kedisiplinan sangat penting bagi Muslim Singapura, terutama terhadap mengonsumsi makanan halal. Ada 70 Masjid di Singapura, selain tempat ibadah juga dakwah yang selalu mengingatkan pentingnya halal. (L/R10/aul/P1)
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Mi’raj News Agency (MINA)