Kuala Lumpur, MINA – Pemerintah Malaysia mendesak rezim Zionis Israel untuk tidak memperburuk situasi kawasan yang sudah sangat tegang ini.
“Kami bergabung dengan seluruh dunia yang beradab untuk mendesak rezim Zionis Israel agar tidak memperburuk situasi sangat ini,” ujar Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Koresponden MINA di Kuala Lumpur melaporkan, Selasa (16/4).
Anwar Ibrahim mengatakan, ada tanda-tanda jelas yang menunjukkan bahwa dunia tidak ingin melihat situasi yang semakin memburuk.
“Sampai saat ini, dampak terhadap perekonomian Malaysia masih minim, dengan pembukaan Bursa Malaysia (KLSE) yang hanya sedikit lebih rendah, yang mencerminkan tren regional,” lanjut Anwar.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Meskipun demikian, pemerintah Malaysia akan terus memantau situasi ini dengan cermat dan mengambil tindakan proaktif untuk menjamin keamanan, kesejahteraan, dan kesejahteraan seluruh warga Malaysia.
“Kepentingan negara akan menjadi pertimbangan utama kami. Kunci untuk menyelesaikan masalah ini adalah penyelesaian yang adil dan segera atas situasi tidak manusiawi di Gaza,” lanjutnya.
Oleh karena itu, ia meminta perhatian global harus dicurahkan sepenuhnya kepada hal ini, tanpa ada gangguan.
Harus ada gencatan senjata jangka panjang yang memungkinkan bantuan kemanusiaan mengalir.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Ia juga melaporkan, bantuan terbaru Malaysia sebanyak 100 kontainer diperkirakan akan meninggalkan Malaysia pada 27 April.
Para pejabat tinggi pemerintah Malaysia, dipimpin PM Anwar Ibrahim, selama dua hari berturut-turut, Ahad-Senin, 14-15 April 2024, mengadakan Rapat Khusus Dewan Keamanan Nasional membahas situasi terkini pasca serangan Isran ke Israel.
Menurut pejabat tinggi Malaysia, peluncuran drone Iran ke Israel merupakan tindakan sah reaksi Iran, menyusul serangan Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus.
Turut serta dalam pertemuan tersebut adalah Wakil Perdana Menteri 1 Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, Menteri Pertahanan Dato’ Seri Mohamad Khaled bin Nordin, Menteri Dalam Negeri Senator Datuk Seri Saifuddin Nasution bin Ismail, Menteri Luar Negeri Datuk Seri Utama Mohamad bin Hasan, Tan Sri Mohd. Zuki bin Ali, Sekretaris Utama Pemerintah dan pejabat senior pemerintah lainnya. (L/RS2/P2)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)