
Menhan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein (Foto: One Apps)
Kuala Lumpur, MINA – Kementerian Pertahanan Malaysia mengkhawatirkan kelompok bersenjata ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dapat mengekspolitasi para pengungsi Rohingya yang “rentan dan tanpa pilihan”.
Menhan Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan beberapa waktu lalu, kelompok seperti itu dapat memiliki rencana untuk mendapatkan pijakan di wilayah itu dengan menggunakannya sebagai basis untuk merekrut anggota dari komunitas Rohingya.
“Kami tidak bisa membiarkan mereka (orang Rohingya) putus asa dan menginginkannya, karena jika mereka beralih ke kelompok ini, negara-negara di kawasan ini harus membayar mahal harganya,” katanya, demikian Mi’raj News Agency (MINA) melaporkannya dari sumber setempat New Straits Times, Kamis (14/9).
Hishammuddin mengatakan, Malaysia akan bersikap proaktif dalam mencegah penyebaran ideologi oleh kelompok seperti itu, dan menambahkan ideologi semacam itu bisa masuk ke negara tersebut melalui Marawi di Filipina.
Baca Juga: WHO Peringatkan Sistem Kesehatan Gaza di Ambang Kehancuran
Sebuah kesepakatan trilateral dibentuk oleh Malaysia, Indonesia dan Filipina untuk patroli bersama di perairan Laut Sulu dan sekitarnya.
Dia menambahkan, telah menginstruksikan Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Tan Sri Raja Mohamed Affandi Raja Mohamed Noor untuk membuat rencana bagaimana membantu pengungsi Rohingya, termasuk di Bangladesh, dan juga di Myanmar.
Menhan Malaysia juga mengatakan, pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk menggunakan saluran diplomatik, karena Malaysia tidak memiliki masalah dengan negara ASEAN lainnya.
“Kami tidak memiliki masalah dengan ikatan kami, termasuk delapan pengiriman terakhir bantuan untuk pengungsi dilakukan bekerjasama dengan militer mereka,” imbuhnya. (T/RS2/R01)
Baca Juga: Diserang Iran Dua Hari, Israel Terima 9.000 Klaim dan Kerugian Senilai Rp5,4 Triliun
Mi’raj News Agency (MINA)