Kuala Lumpur, 23 Rabi’ul Awwal 1437/3 Januari 2016 (MINA) – Pabrik vaksin halal dunia pertama dengan nilai pengembangan atau gross development value (GDV) mencapai RM 330 juta atau sekitar 1,06 triliun rupiah di Bandar Enstek, Negeri Sembilan, Malaysia, direncakanan beroperasi pada awal 2018.
Dr Tabassum Khan, Direktur Pengelola AJ Pharma Holding Sdn Bhd, pemilik pabrik, mengatakan fasilitas produksi vaksin yang akan menempatkan Malaysia sebagai pemain internasional di pasar vaksin itu akan dikembangkan oleh GB Asiatic Ventures Sdn Bhd dan mitra strategis, China Mesin Machinery Engineering Corp (CMEC).
“Perumusan, pengisian dan penyelesaian state-of-the-art fasilitas ” ditempatkan di bawah AJ Biologics Sdn Bhd yang diharapkan akan menghasilkan lebih dari 1.000 vaksin di negara itu, lima tahun dari sekarang,” kata Tabassum Khan, demikian laporan Bernama yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dengan fasilitas ini, lanjutnya, akan lebih mudah dan lebih cepat untuk mengekspor vaksin yang dihasilkan dari Malaysia dibandingkan negara-negara tetangga lainnya di kawasan itu, saat Malaysia juga merupakan anggota dari organisasi internasional yang menangani pengawasan obat (Pharmaceutical Inspection Corporation Scheme/PICS).
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
“Di Asia Barat, tak satu pun dari negara-negara kawasan itu adalah anggota PICS, jadi ketika kami diundang untuk mendirikan fasilitas oleh pemerintah Malaysia, itu adalah strategi menang-menang bagi kedua belah pihak karena kami ingin memperluas dan pemerintah ingin memiliki vaksin buatan sendiri, ” tambah Tabassum kepada Bernama.
Pembangunan pabrik vaksin halal akan dimulai pada Maret 2016 mendatang. Fasilitas produksi vaksin itu terletak di atas lahan 1,82 hektar akan melayani 25 persen dari produksinya untuk memenuhi kebutuhan pasar vaksin Malaysia.
Pabrik vaksin halal Malaysia ini akan menghasilkan semua jenis dasar vaksin untuk anak-anak serta vaksin khusus untuk program imunisasi.
“Sekitar 75 persen dari produksi akan diekspor, yang akan mengurangi impor langsung Malaysia pada vaksin, sementara pada saat yang sama menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bagi penduduk setempat yang tinggal di sekitar lokasi pabrik,” katanya.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
AJ Pharma Holding adalah anak perusahaan dari Al-Jomaih Group dan didirikan untuk berfokus pada investasi di sektor kesehatan dan bioteknologi di Malaysia dan wilayah sekitarnya.
Group bisnis itu dipimpin 10 konglomerat di Arab Saudi dengan pendapatan sekitar US $ 3 miliar atau sekitar 41,37 triliun rupiah di kerajaan, dan telah berkomitmen untuk berinvestasi hingga RM 500 juta atau 1,60 triliun rupiah di industri farmasi dan kesehatan halal Malaysia.(T/R05/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?