Kuala Lumpur, MINA – Kementerian Pengembangan Perempuan, Keluarga dan Masyarakat Malaysia, bersama dengan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) tengah melakukan perencanaan membangun kota ramah lanjut usia.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dr. Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan Senin (18/2), tujuan dari proyek ini adalah untuk mendorong lebih banyak partisipasi publik dalam lingkungan yang ramah anak-anak, lanjut usia, dan penyandang cacat.
Pada saat yang sama, kementerian juga mempertimbangkan proposal untuk bekerja dengan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) untuk mewujudkan konsep kota ramah anak di negara itu, demikian UNA melaporkannya.
“Konsep divisi kota atau komunitas ini di mana suara, kebutuhan, minat, dan hak akan menjadi prioritas utama untuk kebijakan dan program di tingkat pemerintah daerah,” kata Wan Azizah, yang juga menteri pengembangan wanita, keluarga dan masyarakat itu saat menutup Forum Urban Malaysia 2019 di Kuala Lumpur Convention Center.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Kota-kota kami memiliki keramahan bagi lanjut usia, anak, dan gender ketika kami mempersiapkan diri untuk perubahan profil sosial ini,” ujarnya.
Wan Azizah mengatakan, saat ini 77 persen populasi penduduk Malaysia tinggal di daerah perkotaan pada 2630. Dia mencatat, populasi mayoritas kota akan berarti menjadi tantangan seperti pembuangan limbah padat, kemacetan lalu lintas, polusi udara, sumber daya air yang terbatas, pasokan perumahan yang terjangkau tidak memadai, layanan dasar kota dan parahnya banjir akibat panas perkotaan.
“Kita juga akan ditantang oleh profil demografis kita di mana Malaysia akan menjadi masyarakat yang menua pada tahun 2030 yang hampir 15,3 persen dari populasi akan berusia 60 tahun ke atas, membawa tantangan baru dalam kebutuhan layanan kesehatan dan lingkungan fisik yang sesuai,” tambahnya.
Sementara itu, Wan Azizah mengatakan Malaysia adalah anggota Kebijakan Urbanisasi Nasional yang menjadi lebih urban. Dia menyatakan manajemen, kemitraan, transparansi, dan akuntabilitas yang efisien dapat meningkatkan daya saing kota, menarik investasi, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kota yang sehat.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Wakil perdana menteri mengatakan, kemampuan bertahan hidup juga merupakan komponen inti dari daya saing, termasuk transportasi umum, infrastruktur yang aman dan lingkungan yang nyaman dan bersih.
“Terlepas dari di mana di kota ini satu atau apa status sosialnya, semua orang harus memiliki akses yang sama ke fasilitas dan infrastruktur publik,” katanya, menunjukkan bahwa kementerian sedang menyusun Rencana Aksi Aksesibilitas Nasional untuk para penyandang cacat, yaitu komunitas yang progresif dan inklusif sejalan dengan semangat Malaysia baru.(T/R01/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan