Kuala Lumpur, MINA – Pemerintah Malaysia dan Swedia sepakat untuk melakukan upaya bersama memerangi Islamofobia dan segala bentuk diskriminasi lainnya, selain menjajaki berbagai cara untuk bekerja sama satu sama lain dengan cara yang toleran dan damai.
Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Dr Mohd Na’im Mokhtar mengatakan dalam pertemuannya dengan Duta Besar Swedia untuk Malaysia Dr Joachim Bergstrom, menyusul insiden baru-baru ini yang melibatkan pembakaran salinan Al-Quran di Swedia. Straits Times melaporkan, Sabtu (4/2/2023).
Mohd Na’im mengatakan dalam pertemuan tersebut, dia juga mengulangi sikap Perdana Menteri Anwar Ibrahim tentang Malaysia yang mengutuk atas tindakan tersebut, selain mendesak pemerintah Swedia untuk mengambil tindakan dan tindakan yang diperlukan terhadap para pelaku.
Ia mengatakan, tindakan tersebut penting untuk memastikan perbuatan keji itu tidak terulang kembali, mengingat kebebasan berbicara tidak berarti kebebasan untuk menghina prinsip dan martabat suatu agama.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Menurut Mohd Na’im, Dubes Bergstrom mengatakan, pemerintah Swedia akan meningkatkan upaya mengekang Islamofobia, rasisme, dan diskriminasi melalui berbagai kebijakan dan inisiatif yang ditujukan untuk memperkuat demokrasi.
“Pemerintah Swedia akan bergandengan tangan di tingkat nasional dan internasional dalam menyelenggarakan dialog antaragama dan mempromosikan perdamaian di antara berbagai ras,” katanya.
Ia menambahkan, Konstitusi Swedia melindungi hak kebebasan beragama serta kebebasan berekspresi.
Pada kesempatan sebelumnya, Duta Besar Swedia Joachim Bergstrom menegaskan kembali posisi pemerintah Swedia mengenai provokasi Islamofobia berupa tindakan membakar Al-Quran itu keterlaluan dan tidak sopan. (T/RS2/P2)
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)