Bamako, 14 Shafar 1437/27 November 2015 (MINA) – Pemerintah Mali mengatakan telah menangkap dua orang yang diduga memiliki hubungan dengan penyerang di sebuah hotel mewah di Bamako pekan lalu.
Juru bicara Kementerian Keamanan Mali, Amadou Sangho, mengatakan, Kamis (26/11), tetapi tidak mengungkapkan identitas dan peran tersangka dalam serangan di Hotel Radisson Blu, Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebuah sumber yang dekat dengan penyidik mengatakan kepada Kantor Berita Reuters, tersangka dibawa untuk diinterogasi berdasarkan informasi yang ditemukan pada salah satu ponsel penyerang.
Salah satu dari tersangka secara teratur berkomunikasi sejak Agustus.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Jumat pekan lalu, beberapa orang bersenjata menyandera 170 tamu dan staf hotel yang berlangsung sekitar sembilan jam Jumat pekan lalu, sebelum pasukan Mali dan internasional menyerbu hotel.
Dua puluh orang tewas, termasuk 14 warga asing, bersama dengan dua penyerang, sementara sembilan orang terluka.
Menteri Keamanan Mali Salif Traore mengatakan pada Kamis, hanya ada dua penyerang yang bersenjatakan AK-47 senapan serbu.
“Mereka melepaskan tembakan dari pintu masuk hotel, di lobi, restoran, berbagai koridor. Mereka menembaki orang tanpa pandang bulu,” katanya kepada parlemen negara itu.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Kelompok Al-Murabitoun yang berafiliasi dengan Al-Qaeda telah mengklaim berada di belakang serangan Jumat itu.
Dua hari kemudian, kelompok bersenjata lain dari pusat Mali, Front Pembebasan Macina (LWF), juga mengaku bertanggung jawab.(T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa