TEBU (Saccharum officinarum) bukan sekadar “si manis” pelepas dahaga. Di balik rasanya, tanaman ini menyimpan beragam senyawa bioaktif—terutama (poli)fenol—yang mulai banyak diteliti manfaatnya bagi kesehatan. Di bawah ini, tujuh manfaat yang paling sering didukung data ilmiah—beserta catatan penting agar konsumsinya tetap aman dan bijak.
Pertama, Antioksidan yang melindungi sel
Ekstrak fenolik dari tebu dan sari tebunya menunjukkan kemampuan menetralisir radikal bebas, menghambat peroksidasi lipid, serta melindungi DNA dari kerusakan pada uji laboratorium dan hewan. Ini memberi dasar biologis mengapa minuman ini terasa “segar”: ia ikut meredam stres oksidatif di tingkat sel.
Kedua, Dukungan energi dan pemulihan saat olahraga
Baca Juga: Menkes Sebut Biosecurity Jadi Pertahanan Nasional Baru
Dalam studi uji-coba pada pesepeda, konsumsi tebu/">sari tebu saat dan setelah latihan memberikan efek rehidrasi dan pemulihan yang sebanding dengan minuman olahraga komersial, sekaligus menaikkan glukosa darah (sumber energi cepat) selama pemulihan. Temuan ini menempatkan tebu/">sari tebu sebagai opsi alami untuk sesi latihan yang berat—dengan catatan porsi dan frekuensi terukur.
Ketiga, Mineral & elektrolit untuk hidrasi
Produk olahan tebu seperti sirup/jus mengandung kalium, magnesium, kalsium, fosfor, serta komponen volatil lain—walau kadar pastinya bervariasi menurut varietas dan proses. Kandungan elektrolit (terutama kalium) membantu fungsi saraf-otot dan mendukung rehidrasi, meski komposisinya berbeda dari formula ORS standar.
Keempat, Potensi menjaga profil lemak darah (policosanol dari lilin tebu)
Baca Juga: Menkes: Angka Kematian Bayi di Indonesia, 30 Ribu Kasus Per Tahun
Policosanol—alkohol rantai panjang dari lilin tebu—dalam beberapa uji klinis menunjukkan penurunan LDL dan perbaikan penanda lipid; uji acak 8-minggu terbaru juga melaporkan perbaikan marker lipid. Meski begitu, hasilnya tidak selalu konsisten lintas studi dan merek, sehingga masih perlu kehati-hatian dalam mengklaim efeknya. Konsultasikan dulu sebelum memakai suplemen.
Kelima, Potensi bantu kendali berat badan (data awal)
Ekstrak (poli)fenol tebu pada model hewan diet tinggi lemak mengurangi kenaikan berat badan, lemak, serta memperbaiki toleransi glukosa—menunjukkan efek antiinflamasi/metabolik dari komponen non-gula tebu. Ini adalah sinyal menjanjikan, tetapi masih tahap pra-klinis dan tidak sama dengan minum tebu/">sari tebu bergula tinggi.
Keenam, Aktivitas biologis lain dari (poli)fenol tebu
Baca Juga: Prabowo Tetapkan Tunjangan Rp30 Juta untuk Dokter Spesialis di Daerah Terpencil
Sejumlah penelitian mengeksplorasi ekstrak tebu kaya (poli)fenol terhadap jalur-jalur yang berkaitan dengan inflamasi dan bahkan sifat antikanker pada model laboratorium. Artinya, bagian “fitokimia” tebu berpotensi luas—walau bukti pada manusia masih terbatas dan belum untuk tujuan terapi.
Ketujuh, Sumber senyawa nabati beragam
Profil tebu/">fitokimia tebu memuat asam fenolat (misal sinapat, kafeat) dan flavonoid (apigenin, luteolin, tricin) yang turut menyumbang efek antioksidan dan antiinflamasi. Keanekaragaman ini menjelaskan mengapa ekstrak tebu (bukan gulanya) kerap diteliti sebagai kandidat bahan fungsional.
Cara menikmati dengan lebih sehat
Baca Juga: Pemerintah Mulai Laksanakan Program Cek Kesehatan Gratis bagi Pelajar
Jika ingin memanfaatkan segarnya tebu/">sari tebu pasca-latihan, prioritaskan porsi kecil-sedang, tambahkan perasan jeruk nipis/jahe, dan imbangi dengan air putih serta asupan protein/elektrolit yang memadai dari makanan. Ingat, formulasi tebu/">sari tebu bukanlah pengganti ORS medis pada diare/dehidrasi akut yang membutuhkan natrium lebih tinggi.
Catatan penting gula dan glikemia
Walau indeks glikemiknya bisa dilaporkan relatif rendah, beban glikemiknya tetap tinggi karena kandungan gula yang besar per porsi. Artinya, tebu/">sari tebu dapat memicu lonjakan gula darah—terutama bila diminum banyak atau tanpa makan pendamping. Penderita diabetes, pradiabetes, atau PCOS sebaiknya berhati-hati dan berkonsultasi sebelum konsumsi rutin.
Singkatnya: tebu menyajikan paket “manis + fitonutrien”. Manfaat yang paling solid sejauh ini adalah kontribusinya pada hidrasi/energi saat olahraga ringan-menengah dan dukungan antioksidan dari (poli) fenol—sementara klaim lain (lipid, berat badan, efek antikanker) masih berkembang dan banyak bergantung pada ekstrak terstandar, bukan gula tebunya. Nikmati seperlunya, utamakan pola makan seimbang, dan gunakan sains sebagai kompas.[]
Baca Juga: Sunnah-Sunnah Kesehatan Rasulullah SAW untuk Umat Akhir Zaman
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Siap-Siap! Pemerintah Gelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah mulai Agustus