Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Kepala Militer Israel: Netanyahu Harus Ditangkap

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

Mantan kepala militer Israel Dan Halutz (kanan) menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (kiri) sebagai "musuh" dan harus "ditundukkan atau ditawan." (gambar: QNN)

Tel Aviv, MINA – Mantan kepala militer Israel Dan Halutz menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “musuh” dan harus “ditundukkan atau ditangkap.”

Dilansir dari QNN, dalam sebuah wawancara di Channel 12 pada Senin (14/4), Halutz menggambarkan Netanyahu sebagai seseorang yang berbahaya langsung bagi negara. Ketika pewawancara bertanya apakah bahasa itu terlalu ekstrem, Halutz menjawab, “Musuh harus ditundukkan dan ditangkap.”

Komentar Halutz memicu kemarahan besar dari partai Likud milik Netanyahu. Partai tersebut mengatakan, kata-kata Halutz mendorong untuk membunuh Netanyahu.

Mantan kepala militer itu juga bergabung dengan mantan Perdana Menteri Ehud Barak dan lebih dari 1.500 tentara dan perwira dalam menandatangani petisi. Surat itu menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza, bahkan jika itu berarti menghentikan genosida.

Baca Juga: Perpecahan Hantui Zionis Israel, Tentara Cyber Protes Netanyahu

Menurut media Israel, lebih dari 1.500 penanda tangan berasal dari Korps Lapis Baja, termasuk mantan komandan tinggi dan tentara yang tidak pernah mengikuti sekolah perwira. Petisi tersebut mendesak pemerintah untuk memprioritaskan pembebasan sandera Israel.

Mantan jenderal lain juga menandatangani, termasuk Amram Mitzna, Amos Malka, Avi Mizrahi, dan Amnon Reshef.

Protes tersebut meluas di berbagai sektor. Lebih dari 1.600 veteran dari unit penerjun payung dan infanteri telah menandatangani surat serupa. Begitu pula ribuan akademisi dan anggota komunitas intelijen — baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun.

Kritik terhadap Netanyahu semakin meningkat. Banyak yang menuduhnya membahayakan sandera Israel di Gaza dengan melanggar ketentuan gencatan senjata dengan Hamas. Protes dan petisi terus meluas, dengan seruan untuk kesepakatan guna menghentikan pertempuran dan membawa pulang para sandera.

Baca Juga: Belanda Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Gaza dengan Kirim Anjing Militer ke Israel

Beberapa laporan mengungkapkan bahwa Netanyahu menunjuk sebuah tim untuk menggagalkan kemungkinan pertukaran tahanan. Pengungkapan tersebut memicu kemarahan di antara keluarga sandera Israel. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Bebaskan 10 Tahanan Palestina dalam Kondisi Memprihatinkan

Rekomendasi untuk Anda