Tel Aviv, 17 Jumadil Awwal 1436/8 Maret 2015 (MINA) – Mantan Kepala Mossad Israel, Meir Dagan mengatakan Sabtu (7/3), serangan terakhir Israel di Jalur Gaza tidak menciptakan prestasi.
Selama unjuk rasa di pusat Tel Aviv, Dagan menegaskan perang di Gaza berakhir tanpa prestasi dan menyebutnya “hanya persiapan untuk perang berikutnya”, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Dagan mengecam Netanyahu karena gagal berdamai dengan Palestina.
Dia mengatakan tidak ingin Israel berubah menjadi “negara apartheid” atau disandera oleh rasa takut.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Ribuan warga Israel melakukan protes terbesar di ibukota Tel Aviv, Sabtu, menuntut perubahan pemerintahan.
Pawai diadakan di Rabin Square, pusat kota Tel Aviv, dimana peserta demo mengangkat tinggi bendera Israel.
Di tengah-tengah panggung yang ditempatkan di tengah pawai, ada spanduk besar bertuliskan “Israel menginginkan perubahan pada 17 Maret”.
Demontrasi terjadi hanya sepuluh hari sebelum Israel melaksanakan pemilihan umum 17 Maret.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Sejumlah besar anggota Partai Meretz berhaluan kiri turut berpartisipasi dalam aksi itu, mereka mendukung perdamaian antara Palestina dan Israel.
Gerakan kiri Peace Now yang mengundang rakyat Israel untuk pawai, mengatakan di Facebook, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah gagal setelah enam tahun berkuasa dan kondisi memburuk di saat harga komoditas dan perumahan naik. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya